Brand PowerMany manufacturers spend

Brand Power
Many manufacturers spend a great deal of promotional money to create brand awareness and acceptance among prospective buyers; as a result, they are typically identified by their product brands. The measure of a customer's purchase preference based on a manufacturer's reputation, product quality, and supply chain capabilities is known as brand power.
Buyers along the supply chain range from end customers to industrial purchasing agents. Under market conditions wherein a brand has high customer awareness,acceptance, and preference, manufacturers can be expected to have a great deal of influence. As a general rule, the stronger a firm's product brand image among buyers, the more leverage the manufacturing organization will have in determining supply chain structure and strategy. For instance, Deere & Company dominates how farm machinery, as well as lawn and garden products, is sold, distributed, and maintained.
Independent of customer acceptance is the reality that a firm that brands and markets a particular line of products may not, in fact, be engaged in either the actual manufacturing/assembly or in the performance of supportive logistics services. It is common practice for an organization to outsource some or even all manufacturing and logistics operations required to market a specific product. The nature of the manufacturing process, cost, and next destination in the supply chain go a long way to determine the attractiveness of outsourcing. Logistical requirements in terms of inbound materials and finished product distribution are created by the geographical relationship between location of manufacturing operations and those of suppliers and customers. However, the power to determine the range of value added services, physical product movement requirements, timing, and characteristics of flow along the supply chain is directly related to brand power. As illustrated in Industry Insight 5-3 a third party supplier can help a firm develop effective brand power.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kekuatan merekBanyak produsen menghabiskan banyak uang promosi untuk menciptakan kesadaran merek dan penerimaan antara calon pembeli; sebagai akibatnya, mereka biasanya diidentifikasi oleh merek produk mereka. Ukuran pelanggan pembelian preferensi berdasarkan reputasi produsen, kualitas produk, dan kemampuan jaringan supply dikenal sebagai kekuatan merek.Pembeli sepanjang kisaran rantai pasokan dari akhir pelanggan industri membeli agen. Di bawah kondisi pasar dimana merek memiliki kesadaran tinggi pelanggan, penerimaan dan preferensi, produsen dapat diharapkan untuk memiliki banyak pengaruh. Sebagai aturan umum, semakin kuat produk perusahaan merek gambar antara pembeli, yang lebih maksimal manufaktur organisasi akan memiliki dalam menentukan sruktur rantai suplai dan strategi. Sebagai contoh, Deere & perusahaan mendominasi bagaimana mesin pertanian, serta rumput garden produk, dijual, didistribusikan dan dikelola.Independen penerimaan pelanggan adalah kenyataan bahwa sebuah perusahaan yang merek dan pasar lini produk tertentu mungkin tidak, pada kenyataannya, akan terlibat dalam baik sebenarnya manufaktur/perakitan atau dalam kinerja logistik yang mendukung. Ini adalah praktik umum bagi suatu organisasi untuk outsourcing beberapa atau bahkan seluruh operasi manufaktur dan logistik diperlukan untuk memasarkan produk tertentu. Sifat proses manufaktur, biaya, dan tujuan berikutnya dalam rantai pasokan pergi cara panjang untuk menentukan ketertarikan outsourcing. Logistik persyaratan bahan inbound dan distribusi produk selesai diciptakan oleh hubungan geografis antara lokasi operasi manufaktur dan pemasok dan pelanggan. Namun, kekuasaan untuk menentukan kisaran nilai tambah layanan, produk fisik gerakan persyaratan, waktu, dan karakteristik dari aliran sepanjang rantai suplai berhubungan langsung dengan merek kekuatan. Seperti digambarkan dalam industri wawasan 5-3 pihak ketiga pemasok dapat membantu sebuah perusahaan yang mengembangkan kekuatan merek efektif.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Brand Power
Banyak produsen menghabiskan banyak uang promosi untuk menciptakan kesadaran merek dan penerimaan antara calon pembeli; sebagai akibatnya, mereka biasanya diidentifikasi oleh merek-merek produk mereka. Ukuran preferensi pembelian pelanggan berdasarkan reputasi produsen, kualitas produk, dan kemampuan rantai pasokan dikenal sebagai kekuatan merek.
Pembeli sepanjang rentang rantai pasokan dari konsumen akhir untuk agen pembelian industri. Dalam kondisi pasar dimana merek memiliki kesadaran pelanggan yang tinggi, penerimaan, dan preferensi, produsen dapat diharapkan untuk memiliki banyak pengaruh. Sebagai aturan umum, brand image produk perusahaan kuat antara pembeli, semakin meningkatkan organisasi manufaktur akan memiliki dalam menentukan struktur dan strategi rantai pasokan. Misalnya, Deere & Company mendominasi bagaimana mesin pertanian, serta rumput dan taman produk, dijual, didistribusikan, dan dipelihara.
Independen penerimaan pelanggan adalah kenyataan bahwa sebuah perusahaan yang merek dan memasarkan baris tertentu dari produk mungkin tidak, di Bahkan, terlibat dalam baik sebenarnya manufaktur / perakitan atau dalam kinerja pelayanan logistik yang mendukung. Ini adalah praktek umum bagi suatu organisasi untuk melakukan outsourcing beberapa atau bahkan semua manufaktur dan logistik operasi diperlukan untuk memasarkan produk tertentu. Sifat dari proses manufaktur, biaya, dan tujuan berikutnya dalam rantai pasokan pergi jauh untuk menentukan daya tarik outsourcing. Persyaratan logistik dalam hal bahan inbound dan distribusi produk selesai dibuat oleh hubungan geografis antara lokasi operasi manufaktur dan orang-orang dari pemasok dan pelanggan. Namun, kekuatan untuk menentukan berbagai layanan nilai tambah, persyaratan gerakan produk fisik, waktu, dan karakteristik aliran sepanjang rantai pasokan secara langsung berkaitan dengan kekuatan merek. Seperti yang digambarkan di Industri Insight 5-3 pemasok pihak ketiga dapat membantu perusahaan mengembangkan kekuatan merek yang efektif.