IntroductionOrganic phosphorus (P)

Introduction

Organic phosphorus (P) comprises a substantial proportion of total P in most soils (Williams and Steinbergs 1958; Harrison 1987). Although it is not directly plant available, it plays a key role in controlling plant available P. In particular, mineralisation of organic P releases plant-available orthophosphate to soil solution, while the reverse process of immobilisation involves the conversion of plant-available orthophosphate into organic P. Thus the balance of these processes is a key determinant of soil P fertility (Stewart and Tiessen 1987). Furthermore, in many soils, orthophosphate in solution is susceptible to processes of 'fixation' involving either precipitation or strong and effectively irreversible sorption to soil minerals (Johnston et al. 2014). Under these circumstances, conversion of orthophosphate to organic P may be preferable with regards to long-term fertility, so long as the organic P is remineralised during the growing season. Organic P can thus be considered to play a useful role in long-term buffering of plant-available P (Dalai 1977).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

PengenalanOrganik fosfor (P) terdiri dari proporsi yang substansial total P dalam sebagian besar tanah (Williams dan Steinbergs 1958; Harrison 1987). Meskipun tidak langsung tanaman tersedia, itu memainkan peran kunci dalam mengendalikan tanaman tersedia P. Secara khusus, mineralisation p organik rilis orthophosphate tanaman-tersedia untuk larutan tanah, sementara proses reverse immobilisation melibatkan konversi tanaman tersedia orthophosphate ke organik P. Dengan demikian saldo dari proses ini adalah kunci penentu kesuburan tanah P (Stewart dan Tiessen 1987). Selanjutnya, dalam banyak tanah, orthophosphate dalam larutan rentan terhadap proses 'fiksasi' melibatkan curah hujan atau penyerapan yang kuat dan efektif ireversibel untuk tanah mineral (Johnston et al. 2014). Dalam keadaan ini, konversi orthophosphate organik P mungkin lebih baik berkaitan dengan jangka panjang kesuburan, asalkan P organik remineralised selama musim tanam. P organik dapat dengan demikian dianggap untuk memainkan peran yang bermanfaat dalam jangka panjang buffering tanaman tersedia p (Dalai 1977).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pendahuluan

fosfor Organik (P) terdiri dari proporsi yang cukup besar dari jumlah P di sebagian besar tanah (Williams dan Steinbergs 1958; Harrison 1987). Meskipun tidak secara langsung menanam tersedia, memainkan peran kunci dalam mengendalikan tanaman P. tersedia Secara khusus, mineralisasi rilis P organik tanaman-tersedia ortofosfat ke larutan tanah, sedangkan proses sebaliknya dari imobilisasi melibatkan konversi ortofosfat tanaman-tersedia dalam organik P. Jadi keseimbangan proses ini adalah penentu utama dari tanah P kesuburan (Stewart dan Tiessen 1987). Selanjutnya, di banyak tanah, ortofosfat dalam larutan rentan terhadap proses 'fiksasi' yang melibatkan baik curah hujan atau kuat dan efektif ireversibel penyerapan mineral tanah (Johnston et al. 2014). Dalam keadaan ini, konversi ortofosfat untuk P organik mungkin lebih berkaitan dengan kesuburan jangka panjang, asalkan P organik remineralised selama musim tanam. Organik P sehingga dapat dianggap memainkan peran yang berguna dalam buffer jangka panjang tanaman-P tersedia (Dalai 1977).