perguruan tinggi IPK. Misalkan itu juga menemukan bahwa tinggi posisi- tive korelasi (r? .68) Ada antara pertama semester kuliah IPK dan skor verbal SAT ujian masuk perguruan tinggi, dan korelasi positif yang cukup tinggi (r? .51) Ada antara skor matematika di SAT dan pertama semester kuliah IPK. Hal ini dimungkinkan, dengan menggunakan prediksi regresi untuk-mula berganda, menggunakan ketiga variabel tersebut untuk memprediksi apa yang IPK siswa akan selama semester nya pertama di perguruan tinggi. Rumus ini mirip dengan persamaan tion prediksi sederhana, kecuali bahwa sekarang mencakup lebih dari satu variabel prediktor dan lebih dari dua konstanta. Ini mengambil bentuk sebagai berikut: Yoe? a? b1x1? b2X2? b3X3
mana Yoe sekali lagi berdiri untuk diprediksi first semester kuliah IPK; a, b1, b2, b3 dan adalah konstanta; X1? SMA IPK; X2? skor SAT lisan; dan X3? themathematicsSATscore.Letusimaginethat a? .18, B1? 0,73, b2? 0,0005, dan b3? 0,0002. Kita tahu bahwa sekolah tinggi siswa GPAis 3.5. Misalkan nya SAT skor verbal dan matematika adalah 580 dan 600, masing-masing. Mengganti dalam rumus, kita akan pra dict yang pertama semester siswa GPAwould menjadi 3,15.
Yoe? .18? 0,73 (3,5)? 0,0005 (580)? 0,0002 (600)? .18? 2.56? .29? .12? 3,15
Sekali lagi, kita kemudian bisa membandingkan perguruan tinggi IPK pertama semester aktual yang diperoleh oleh siswa ini dengan skor diprediksi untuk menentukan seberapa akurat prediksi kami.
Koefisien Korelasi Berganda. Koefisien korelasi berganda, dilambangkan dengan R, menunjukkan kekuatan korelasi antara kombinasi variabel prediktor dan variabel kriteria. Hal ini dapat dianggap sebagai Pearson korelasi sederhana antara skor aktual terhadap variabel kriteria dan skor diprediksi pada variabel tersebut. Pada contoh sebelumnya, kita menggunakan kombinasi SMA IPK, SAT skor verbal, dan SAT matematika skor untuk memprediksi bahwa pertama-semester kuliah IPK mahasiswa tertentu akan menjadi 3.15. Kami kemudian bisa memperoleh sebenarnya pertama semester kuliah IPK bahwa siswa yang sama itu (mungkin 2,95, misalnya). Jika kita melakukan ini untuk 100 siswa, maka kita bisa menghitung korelasi (R) antara prediksi dan aktual IPK. Jika R ternyata? 1,00, misalnya, itu berarti bahwa nilai prediksi berkorelasi per- fectly dengan skor aktual terhadap variabel kriteria.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
