Ducks for HerdingFor centuries, duc

Ducks for Herding
For centuries, ducks in the rice producing areas of the Orient have been managed under the traditional herding system. Under this system, native ducks are selected for generations for their ability to glean most of their food from harvested rice fields, levees, swamps and waterways. A flock of herded ducks may be the major source of income for one or more families. Examples of breeds of ducks selected for herding are the Alabio and Bali of Indonesia and the native Maya in China. The name "Maya" (house duck) refers to a very common duck found in the rice growing areas of China. The feather coloring of Mayas resembles that of the female Mallard, and for this reason, Mayas are sometimes called "Sparrow Ducks". In addition to the Maya, there are a number of distinct lines or breeds in China, such as the Shao (Shaoxing brown duck), Gaoyou, Jinding, Baisha, Yellow Colophony, and of course the Pekin (Beijing duck).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Itik untuk menggembalaSelama berabad-abad, bebek beras yang memproduksi daerah Timur telah berhasil di bawah sistem menggembala tradisional. Dibawah sistem ini, bebek asli yang dipilih untuk generasi karena kemampuan mereka untuk memungut sebagian besar makanan mereka dari dipanen sawah, bendungan, rawa-rawa dan perairan. Kawanan menggiring bebek mungkin sumber utama pendapatan bagi keluarga satu atau lebih. Contoh keturunan bebek yang dipilih untuk menggembalakan adalah Alabio dan Bali Indonesia dan Maya asli di Cina. Nama "Maya" (rumah bebek) mengacu pada bebek sangat umum ditemukan di beras tumbuh daerah Cina. Warna bulu dari Mayas menyerupai Mallard perempuan, dan untuk alasan ini, Mayas kadang-kadang disebut "Sparrow bebek". Selain Maya, ada sejumlah baris yang berbeda atau keturunan di Cina, seperti Shao (Shaoxing coklat bebek), Gaoyou, Jinding, Baisha, Colophony kuning, dan tentu saja Pekin (Bebek Beijing).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Bebek untuk Menggembalakan
Selama berabad-abad, bebek di daerah penghasil beras dari Orient telah dikelola di bawah sistem menggiring tradisional. Di bawah sistem ini, bebek asli yang dipilih untuk generasi untuk kemampuan mereka untuk mengumpulkan sebagian besar makanan mereka dari panen sawah, tanggul, rawa dan saluran air. Sekelompok bebek digiring mungkin menjadi sumber utama pendapatan untuk satu atau lebih keluarga. Contoh keturunan itik karena adanya menggiring adalah Alabio dan Bali Indonesia dan Maya asli di Cina. Nama "Maya" (bebek rumah) mengacu pada bebek yang sangat umum ditemukan di daerah menanam padi dari Cina. Bulu mewarnai Mayas menyerupai perempuan Mallard, dan untuk alasan ini, Mayas kadang-kadang disebut "Bebek Sparrow". Selain Maya, ada sejumlah baris yang berbeda atau keturunan di Cina, seperti Shao (Shaoxing bebek coklat), Gaoyou, Jinding, Baisha, Kuning colophony, dan tentu saja (bebek Beijing) Pekin.