A number of reasons could explain a

A number of reasons could explain a difference between the physical inventory count and a company's perpetual inventory records. When faced with any discrepancy such as this, the auditor should consider all possible causes.• The perpetual records may be in error. A large volume of transactions are processed during the course of a year, and some amount of human error is to be expected in the recording.• The cost flow assumption (FIFO, in this case) may have been improperly applied in the perpetual records.• The inventory may have been counted incorrectly by the company. Merchandise on hand, for example, could have been overlooked.• Inventory might be out on consignnment.• Inventory might have been stolen.• Damaged or obsolete inventory may have been disposed of by the company without recording a reduction in the subsidiary ledger.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Beberapa alasan yang bisa menjelaskan perbedaan antara menghitung persediaan fisik dan catatan abadi persediaan perusahaan. Ketika dihadapkan dengan kejanggalan seperti ini, auditor harus mempertimbangkan semua kemungkinan penyebab. • Catatan abadi mungkin dalam kesalahan. Volume besar transaksi diproses selama setahun, dan sejumlah kesalahan manusia yang diharapkan dalam rekaman. • asumsi-asumsi aliran biaya (FIFO, dalam kasus ini) mungkin telah tidak semestinya diterapkan dalam catatan abadi. • persediaan mungkin telah dihitung salah oleh perusahaan. Dagangan di tangan, misalnya, bisa terabaikan. • persediaan mungkin keluar consignnment. • persediaan mungkin telah dicuri. • rusak atau usang persediaan mungkin memiliki telah dibuang oleh perusahaan tanpa merekam pengurangan di ledger anak perusahaan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sejumlah alasan bisa menjelaskan perbedaan antara jumlah fisik persediaan dan catatan persediaan perpetual perusahaan. Ketika dihadapkan dengan perbedaan apapun seperti ini, auditor harus mempertimbangkan semua kemungkinan penyebab. • Catatan abadi mungkin kesalahan. Sebuah volume besar transaksi diproses selama setahun, dan beberapa jumlah kesalahan manusia diharapkan dalam rekaman. • Asumsi arus biaya (FIFO, dalam hal ini) mungkin telah benar diterapkan dalam catatan abadi. • persediaan mungkin telah dihitung secara tidak benar oleh perusahaan. Merchandise di tangan, misalnya, bisa saja diabaikan. • Inventarisasi mungkin keluar pada consignnment. • Inventarisasi mungkin telah dicuri. • Rusak atau persediaan usang mungkin telah dibuang oleh perusahaan tanpa merekam penurunan dalam buku besar pembantu.