On 26 July 2012, one week after bei

On 26 July 2012, one week after being kidnapped, they were rescued by four members of the Free Syrian Army.[19] The rebels came into the camp shooting their weapons and held at least one jihad fighter at gunpoint while Cantlie and Oerlemans were helped into a waiting vehicle. Both photographers had to be assisted as their feet had been seriously injured when they tried to escape and neither could walk. They had lost all their camera equipment, passports and clothes in the incident, and were smuggled back across the border at a crossing used primarily by Syrian refugees. They were initially treated by a medic for The New York Times in Antakya before being debriefed by Turkish and then British intelligence.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pada 26 Juli 2010, satu minggu setelah diculik, mereka diselamatkan oleh empat anggota tentara Suriah gratis.[19] para pemberontak datang ke perkemahan penembakan senjata mereka dan diselenggarakan minimal satu pejuang jihad di bawah todongan senjata sementara Cantlie dan Oerlemans dibantu ke menunggu kendaraan. Fotografer kedua harus dibantu seperti kaki mereka telah telah terluka ketika mereka mencoba untuk melarikan diri dan tidak bisa berjalan. Mereka telah kehilangan semua perlengkapan kamera mereka, paspor dan pakaian dalam insiden dan diselundupkan kembali melintasi perbatasan di tempat penyeberangan yang digunakan terutama oleh pengungsi Suriah. Awalnya mereka diperlakukan oleh seorang dokter untuk The New York Times di Antakya sebelum menjadi mengenai oleh intelijen Turki dan kemudian Inggris.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pada tanggal 26 Agustus 2012, satu minggu setelah diculik, mereka diselamatkan oleh empat anggota Tentara Pembebasan Suriah. [19] Para pemberontak datang ke kamp menembak senjata mereka dan diadakan setidaknya satu pejuang jihad di bawah todongan senjata, sementara Cantlie dan Oerlemans dibantu ke kendaraan menunggu. Kedua fotografer harus dibantu sebagai kaki mereka terluka serius ketika mereka mencoba melarikan diri dan tidak bisa berjalan. Mereka telah kehilangan semua peralatan kamera mereka, paspor dan pakaian dalam insiden itu, dan diselundupkan kembali melintasi perbatasan di persimpangan yang digunakan terutama oleh para pengungsi Suriah. Mereka awalnya dirawat oleh petugas medis untuk The New York Times di Antakya sebelum debriefed oleh intelijen Turki dan kemudian Inggris.