A similar study in Sabzevar found r

A similar study in Sabzevar found relationships between that weight and scoliosis amongst truck drivers.The author also reported associations between position of driving seat and disorders in pelvis and back pain. Our findings were consistent results with the results of this study; in addition, we found that these disorders also were associated to anthropometric parameters. . Reviewing some similar studies revealed inconsistent results. For instance, Krause and colleagues [17] did not report links between age, weight and back and neck pain; where as, in another study, there was a significant relationship between weight and back pain. [18]. Bigos and colleagues [19] did not find relationships between weight and back pain. Similarly, Anderson [20] did not report relationships between age and back pain. Similar to other studies which reported relationships between length of working and neck and back, our study found that some disorders were statistically associated with working hours.. This study also found links between MSDs and other related factors such as previous career, the working duration, regular exercise, back pain, spinal surgery and accident. Furthermore, we discovered that the prevalence of discomforts of knee was relatively high among drivers whose previous job was not driving. What is more, working hours appeared to be associated with the discomforts in forearm, wrist, hand and fingers, particularly among drivers who worked longer than a half day.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sebuah studi serupa di Sabzevar menemukan hubungan antara yang berat dan scoliosis antara pengemudi truk. Penulis juga melaporkan Asosiasi antara posisi mengemudi kursi dan gangguan di panggul dan nyeri punggung. Temuan kami itu hasil yang konsisten dengan hasil penelitian ini; Selain itu, kami menemukan bahwa gangguan ini juga terkait dengan parameter anthropometric. . Meninjau beberapa studi yang sama dinyatakan hasil yang tidak konsisten. Sebagai contoh, Krause dan rekan-rekan [17] tidak melaporkan link antara usia, berat badan dan punggung dan leher sakit; mana sebagai, penelitian lain ada hubungan yang signifikan antara berat badan dan sakit punggung. [18]. bigos dan rekan-rekan [19] tidak menemukan hubungan antara berat badan dan kembali sakit. Demikian pula, Anderson [20] melakukan tidak laporan hubungan antara usia dan sakit punggung. Mirip dengan penelitian lain yang dilaporkan hubungan antara panjang bekerja dan leher dan punggung, studi kami menemukan bahwa beberapa kelainan Statistik terkait dengan jam kerja. Studi ini juga menemukan link antara MSDs dan lain terkait faktor-faktor seperti sebelumnya karir, durasi kerja, olahraga teratur, nyeri punggung, operasi tulang belakang dan kecelakaan. Selain itu, kami menemukan bahwa prevalensi ketidaknyamanan lutut adalah relatif tinggi antara driver pekerjaan yang sebelumnya tidak mengemudi. Apa lebih, jam kerja tampaknya dikaitkan dengan ketidaknyamanan di lengan, pergelangan tangan, tangan, dan jari-jari, khususnya di antara driver yang bekerja lebih dari setengah hari.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sebuah studi serupa di Sabzevar menemukan hubungan antara berat badan dan scoliosis antara penulis truk drivers.The asosiasi juga dilaporkan antara posisi mengemudi kursi dan gangguan di panggul dan nyeri punggung. Temuan kami adalah hasil yang konsisten dengan hasil penelitian ini; Selain itu, kami menemukan bahwa gangguan ini juga dikaitkan dengan parameter antropometri. . Meninjau beberapa penelitian serupa mengungkapkan hasil yang tidak konsisten. Misalnya, Krause dan rekan [17] tidak melaporkan hubungan antara usia, berat badan dan sakit punggung dan leher; dimana, dalam studi lain, ada hubungan yang signifikan antara berat badan dan sakit punggung. [18]. Bigos dan rekan [19] tidak menemukan hubungan antara berat badan dan sakit punggung. Demikian pula, Anderson [20] tidak melaporkan hubungan antara usia dan sakit punggung. Serupa dengan penelitian lain yang melaporkan hubungan antara panjang kerja dan leher dan punggung, penelitian kami menemukan bahwa beberapa gangguan secara statistik terkait dengan jam kerja .. Penelitian ini juga menemukan kaitan antara MSDS dan faktor terkait lainnya seperti karir sebelumnya, durasi kerja, olahraga teratur, nyeri punggung, operasi tulang belakang dan kecelakaan. Selain itu, kami menemukan bahwa prevalensi ketidaknyamanan lutut relatif tinggi di antara driver yang tugasnya sebelumnya tidak mengemudi. Apa yang lebih, jam kerja tampaknya dikaitkan dengan ketidaknyamanan di lengan, pergelangan tangan, tangan dan jari-jari, khususnya di kalangan driver yang bekerja lebih lama dari setengah hari.