Managing Halal meat becomes an issu

Managing Halal meat becomes an issue for retailers and firms due to consumers concern of their realign thought and quality and safety of food. The purpose of this research was mainly to examine the casual relationship between NB, SN, RBB, RATT, RBI, RAB and RetailP. To assess the proposed research model, a total of 230 questionnaires were distributed among Malaysian meat retailers of which 178 useful questionnaires were collected to empirically test the proposed seven critical points in Halal meat handling. Accordingly, PLS and an SEM approach was used to examine simultaneously the structural components of both the measurement and causal model for reflective and formative constructs. Our empirical results indicate that RBI and RAB are positively related to NB, SN, RBB and RATT which motivate retailers for high RetailP and critical points in Halal meat handling. Our empirical assessment supports the proposed hypothesis and support RetailP as a formative construct measured by sales revenue, market share and customer satisfaction. We found that TRA can be applied to predict RetailP in addition to RAB. This research adopted the cross-sectional data collection approach to analyze the affiliation that can exist amid the present and future performance which has been broadly analyzed in terms of the classic study of the consumer behaviour. The target population of this study includes Malaysian meat retailers, and the sampling design selected in this study is the probability sampling approach which was found to be a suitable approach in related studies.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Mengelola daging Halal menjadi masalah bagi pengecer dan perusahaan karena konsumen keprihatinan mereka menyetel kembali berpikir dan kualitas dan keselamatan makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah terutama untuk meneliti hubungan kasual antara NB, SN, RBB, RATT, RBI, RAB, dan RetailP. Untuk menilai model penelitian yang diusulkan, total 230 kuesioner yang didistribusikan di antara pengecer Malaysia daging yang 178 berguna kuesioner dikumpulkan untuk secara empiris menguji titik-titik kritis tujuh diusulkan dalam penanganan daging Halal. Dengan demikian, PLS dan pendekatan SEM digunakan untuk memeriksa secara bersamaan komponen-komponen struktural pengukuran dan kausal model untuk reflektif dan formatif konstruksi. Hasil kami empiris menunjukkan bahwa RBI dan RAB positif berhubungan dengan NB, SN, RBB dan RATT yang memotivasi pengecer untuk tinggi RetailP dan titik-titik kritis dalam penanganan daging Halal. Penilaian empiris kami mendukung hipotesis diusulkan dan dukungan RetailP sebagai membangun formatif yang diukur dengan pendapatan penjualan, pasar saham dan kepuasan pelanggan. Kami menemukan bahwa TRA dapat diterapkan untuk memprediksi RetailP selain RAB. Penelitian ini mengadopsi pendekatan koleksi penampang data untuk menganalisis afiliasi yang dapat ada di tengah-tengah kinerja sekarang dan masa depan yang luas telah dianalisis dalam studi klasik perilaku konsumen. Target populasi studi ini termasuk Malaysia daging pengecer, dan desain sampling dipilih dalam studi ini adalah pendekatan sampling probabilitas yang ditemukan untuk menjadi pendekatan cocok dalam studi terkait.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mengelola daging Halal menjadi masalah bagi pengecer dan perusahaan karena konsumen kekhawatiran dari mereka berpikir menyetel kembali dan kualitas dan keamanan makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah terutama untuk menguji hubungan kasual antara NB, SN, RBB, Ratt, RBI, RAB dan RetailP. Untuk menilai model penelitian yang diusulkan, total 230 kuesioner didistribusikan di antara pengecer daging Malaysia yang 178 kuesioner berguna dikumpulkan secara empiris menguji diusulkan tujuh poin penting dalam penanganan daging halal. Dengan demikian, PLS dan pendekatan SEM digunakan untuk menguji secara simultan komponen struktural dari kedua pengukuran dan model kausal untuk konstruksi reflektif dan formatif. Hasil empiris kami menunjukkan bahwa RBI dan RAB yang berhubungan positif dengan NB, SN, RBB dan Ratt yang memotivasi pengecer untuk RetailP tinggi dan titik-titik kritis dalam penanganan daging halal. Penilaian empiris kami mendukung hipotesis dan dukungan RetailP diusulkan sebagai konstruk formatif diukur dengan pendapatan penjualan, pangsa pasar dan kepuasan pelanggan. Kami menemukan bahwa TRA dapat diterapkan untuk memprediksi RetailP selain RAB. Penelitian ini mengadopsi pendekatan pengumpulan data cross-sectional untuk menganalisis afiliasi yang bisa eksis di tengah kinerja sekarang dan masa depan yang telah secara luas dianalisis dalam hal studi klasik dari perilaku konsumen. Target populasi penelitian ini meliputi pengecer daging Malaysia, dan desain sampling yang dipilih dalam penelitian ini adalah pendekatan probability sampling yang ditemukan menjadi pendekatan yang cocok dalam studi terkait.