The multimode power meter typically

The multimode power meter typically uses a single photodiode with a switch to select the
proper wavelength. The selector switch compensates for the responsivity of the photodiode at the various wavelengths. The output of the optical power meter is in decibels (dB) referenced to one milliwatt (mW), where 0dBm is equal to 1mW of optical power. Many power meters will support both multimode and single-mode testing. Acceptable optical fiber types may range from 9/125μm through 100/140μm. The optical input power range is
typically +3dBm to –50dBm.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Meteran listrik multimode biasanya menggunakan fotodioda tunggal dengan sebuah saklar untuk memilihpanjang gelombang yang tepat. Switch pemilih mengkompensasi respons fotodioda di berbagai panjang gelombang. Output dari meteran listrik optik terletak di desibel (dB) dirujuk untuk satu milliwatt (mW), dimana 0dBm sama dengan 1mW optik kekuasaan. Banyak daya meter akan mendukung multimode dan single mode pengujian. Jenis diterima serat optik dapat berkisar dari 9 125μm melalui 100 140μm. Kisaran daya input optikbiasanya + 3dBm ke-50dBm.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kekuatan multimode meteran biasanya menggunakan dioda tunggal dengan sebuah saklar untuk memilih
panjang gelombang yang tepat. Saklar pemilih mengkompensasi responsivitas dari dioda pada berbagai panjang gelombang. Output dari power meter optik dalam desibel (dB) direferensikan ke satu milliwatt (mW), di mana 0dBm sama dengan 1mW daya optik. Banyak meter listrik akan mendukung kedua multimode dan single-mode pengujian. Optik jenis serat yang dapat diterima? Bisa berkisar dari 9 / 125μm melalui 100 / 140μm. Input rentang daya optik
biasanya + 3dBm ke 50dbm.