They walked on for several minutes,

They walked on for several minutes, but the church was still not open and Rashia and Thoria were cleaning the surroundings. When Shin and Tiera entered the church grounds, Rashia, who noticed, ran up to the two people.

“Isn’t it Shin-san! What are you doing today?”

“I came to check up on the situation. How’d the matter in question turn out?”

“Well then, please come to the orphanage. Um, that person is?”

“Ah, My name is Tiera. Nice to meet you.”

“I apologize for not having told you this sooner. I am a sister in this church, and my name is Rashia.”

To Tiera, who introduced herself while feeling a little nervous, Rashia replied with a calm expression. Was there any progress in the talks? The composure she showed now was not imaginable a few days ago.

Though Rashia was surprised about Tiera being an employee of Tsuki no Hokora, since that was the case, it was no problem to lead her into the orphanage.

Shin thought the duties of the church might be delayed, but the church seemed to be closed today. When they arrived at the reception room in the orphanage, Millie was sitting on a sofa for some reason.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Mereka berjalan selama beberapa menit, tetapi jemaat adalah masih tidak terbuka dan Rashia dan Thoria membersihkan sekitarnya. Ketika Shin dan Tiera memasuki Taman gereja, Rashia, yang melihat, berlari dua orang."Bukankah Shin-san! Apa yang Anda lakukan hari ini?""Aku datang untuk memeriksa situasi. Bagaimana hal tersebut ternyata?""Kalau begitu, silakan datang ke panti asuhan. UM, orang itu?""Ah, nama saya adalah Tiera. Nice to meet you. ""Saya minta maaf untuk tidak mengatakan Anda ini lebih cepat. Saya seorang saudara perempuan dalam Jemaat ini, dan nama saya adalah Rashia."Tiera, yang memperkenalkan dirinya sementara perasaan sedikit gugup, Rashia menjawab dengan ekspresi tenang. Apakah ada kemajuan dalam pembicaraan? Ketenangan yang ia menunjukkan sekarang itu tidak dibayangkan beberapa hari lalu.Meskipun Rashia terkejut tentang Tiera menjadi karyawan Tsuki tidak Hokora, karena itulah yang terjadi, itu tidak ada masalah untuk membawanya ke panti asuhan.Shin pikir tugas-tugas Jemaat mungkin akan tertunda, tapi Gereja sepertinya ditutup hari ini. Ketika mereka tiba di pusat penerimaan di panti asuhan, Millie duduk di sofa untuk beberapa alasan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mereka berjalan selama beberapa menit, tetapi gereja masih tidak terbuka dan rashia dan toria membersihkan lingkungan. Ketika Shin dan Tiera memasuki halaman gereja, rashia, yang melihat, berlari ke dua orang.

"Bukankah Shin-san! Apa yang Anda lakukan hari ini? "

" Aku datang untuk memeriksa situasi. Bagaimana hal tersebut berubah? "

" Kalau begitu, silakan datang ke panti asuhan. Um, orang itu adalah? "

" Ah, Nama saya Tiera. Senang bertemu Anda. "

" Aku minta maaf karena tidak memberitahu Anda ini lebih cepat. Saya seorang saudari di gereja ini, dan nama saya rashia. "

Untuk Tiera, yang memperkenalkan dirinya sambil merasakan sedikit gugup, rashia menjawab dengan ekspresi tenang. Apakah ada kemajuan dalam pembicaraan? Ketenangan dia menunjukkan sekarang tidak bisa dibayangkan beberapa hari yang lalu.

Meskipun rashia terkejut tentang Tiera menjadi karyawan dari Tsuki no hokora, karena itu terjadi, itu tidak ada masalah untuk membawanya ke panti asuhan.

Shin pikir tugas gereja mungkin akan tertunda, tetapi gereja tampaknya akan ditutup hari ini. Ketika mereka tiba di ruang tamu di panti asuhan, Millie sedang duduk di sofa untuk beberapa alasan.