Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Dahulu kala ada seorang raja yang sangat bijaksana yang tinggal di wilayah Toba. Raja memiliki hanya satu anak, namanya Manggale. Era yang masih sering perang antara kerajaan kerajaan lainnya.Raja mengutus AnakNya untuk bergabung dalam perang melawan musuh yang datang ke wilayah mereka. Selama Perang anak raja tewas dalam pertempuran.Raja sangat terpukul hatinya mengingat anak lelakinya sudah mati, dan raja jatuh sakit. Melihat situasi semakin hari semakin kritis, Royal penasihat panggilan orang pintar untuk mengobati penyakit raja, dari beberapa orang pintar (dokter) yang disebut waktu untuk mengatakan bahwa raja jatuh sakit karena kerinduan kepada anaknya yang meninggal. Royal penasihat menyarankan kepada para dokter sehingga ukiran patung yang terlihat seperti wajah Manggale, dan saran dari dokter program kayu diselenggarakan di hutan.Ketika selesai, Penasehat kerajaan mengadakan upacara untuk pengangkatan Patung Manggale ke Istana Kerajaan. Dokter mengadakan upacara, meniup suara Sordam suara suara dan panggilan anak-anak Roh raja untuk menempatkan patung. Patung ini diangkut dari sebuah pondok di hutan dan diiringi oleh suara suara suara Sordam dan Gondang Sabangunan.Tepat pada bulan purnama, setelah semua persiapan selesai, semua orang pernah berharap dapat menyambut raja berkumpul sepanjang Datu Manggatas untuk melihat gambar, bagaimana terharunya semua orang yang berkumpul disana karena itu melihat raja berseru menatap gambar. Lalu Datu Manggatas pargonci mengisyaratkan setiap saat untuk bermain gondang sabangunan, kemudian diikuti oleh suara suara suara sordam suara instrumen pukulan. Gondang, Datuk pukulan setelah mengambil tiga warna: merah, hitam dan putih. Dan kemudian mengikat dalam gambar. Datu adalah kemudian berpakaian ulosnya, dan membaca mantra sementara berputar-putar patung sampai tujuh kali, dan semua dari sudden bergerak gambar dan tidak hanya manortor juga bergerak dengan para Datuk.Kemudian Raja mengambil Datu manortor untuk bergabung bersama dengan patung Manggalae. Semua orang yang setiap erangan dan manortor bergabung bersama. Mereka manortor sampai fajar, dan datang ke Roh Manggalae kealamnya harus kembali sebelum ayam berkokok karena itu sesuai dengan perjanjian-nya.Ada semangat Simanggalae kealamnya lagi meninggalkan patung itu juga uluan. Patung itu tidak lagi bergerak. Raja Rahat kemudian menyimpaan gambar. Jadi raja dihibur. Jadi sejak itu, ketika raja itu rindu untuk bertemu dengan anaknya, dia akan mengadakan upacara panggilan Roh dan kehendak anak '' manortor '' dia sampai pagi. Patung dinamai Batak-gale karena gerakannya lemah dan tampak pacara dan didukung selalu dilakukan sampai Raja mati.Ini adalah asal-usul Batak-gale statue (patung anak seorang raja bernama Manggale).
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
