If politics, foreign affairs and le

If politics, foreign affairs and leadership were male-related areas, then women were associated with the private, personal sphere of life, like the family. Elshtain (1987) stresses out the relationship between the role of women in public and personal areas. The stereotypes draw us to believe that there is no successful way in joining the two spheres. The author proves that the way men and women think about themselves has direct consequences on the way men and women act in matters concerning politics, so it is not only an issue regarding the public, but also regarding the way oneself understands his or her role. Politics has a male-related meaning and, as a result, it remains the prerogative of men, states the author. The public domain is ruled by men, while the private, personal sphere of life is mostly feminine.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jika politik, luar negeri dan kepemimpinan daerah-daerah yang berhubungan dengan perempuan, maka perempuan dikaitkan dengan lingkup pribadi, personal hidup, seperti keluarga. Elshtain (1987) menekankan keluar hubungan antara peran perempuan di daerah publik dan Pribadi. Stereotip menarik kita untuk percaya bahwa tidak ada cara yang sukses dalam bergabung dengan dua bidang. Penulis membuktikan bahwa cara pria dan wanita berpikir tentang diri mereka sendiri memiliki konsekuensi langsung pada cara laki-laki dan perempuan bertindak dalam hal-hal mengenai politik, sehingga tidak hanya masalah mengenai publik, tetapi juga mengenai cara diri memahami peran nya. Politik memiliki makna yang berkaitan dengan perempuan dan, sebagai akibatnya, tetap hak prerogatif manusia, menyatakan penulis. Domain publik dikuasai oleh laki-laki, sementara pribadi, pribadi bidang kehidupan ini kebanyakan feminin.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jika politik, urusan luar negeri dan kepemimpinan daerah-daerah terkait laki-laki, maka perempuan dikaitkan dengan pribadi, lingkup pribadi hidup, seperti keluarga. Elshtain (1987) menekankan keluar hubungan antara peran perempuan di tempat umum dan pribadi. Stereotip menarik kita untuk percaya bahwa tidak ada cara yang berhasil bergabung dengan dua bola. Penulis membuktikan bahwa cara pria dan wanita berpikir tentang diri mereka sendiri memiliki konsekuensi langsung pada cara pria dan wanita bertindak hal-hal mengenai politik, sehingga tidak hanya masalah mengenai masyarakat, tetapi juga mengenai cara diri memahami perannya. Politik memiliki arti yang berhubungan dengan laki-laki dan, sebagai hasilnya, tetap hak prerogatif pria, menyatakan penulis. Domain publik dikuasai oleh laki-laki, sedangkan swasta, lingkup pribadi kehidupan sebagian besar feminin.