I have tried to articulate in this

I have tried to articulate in this chapter the characteristics of a learning culture and the implications for leadership of the realities of creating such a culture in an increasingly turbulent and unpredictable world. I reviewed the culture change issues at the major stages of organizational development and focused on the leadership role in developing strategy, in mergers and acquisitions, and in joint ventures and strategic alliances.
It seems clear that the leader of the future must be a perpetual learner, which will require
(1) new levels of perception and insight into the realities of the world and into him- or herself; (2) extraordinary levels of motivation to go through the inevitable pain of learning and change, especially in a world with looser boundaries in which one’s own loyalties become more and more difficult to define;
(3) the emotional strength to manage one’s own and others’ anxiety as learning and change become more and more a way of life;
(4) new skills in analyzing and changing cultural assumptions; and
(5) the willingness and ability to involve others and elicit their participation

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Saya telah mencoba untuk mengartikulasikan dalam bab ini karakteristik belajar budaya dan implikasi untuk kepemimpinan dari realitas menciptakan sebuah budaya di dunia yang semakin turbulen dan tak terduga. Saya meninjau isu-isu perubahan budaya di tahap besar dari pengembangan organisasi dan berfokus pada peran kepemimpinan dalam mengembangkan strategi, merger dan akuisisi, dan dalam joint ventures dan aliansi strategis.
tampak jelas bahwa pemimpin masa depan harus pelajar abadi, yang akan membutuhkan tingkat baru
(1) persepsi dan wawasan ke dalam realitas dunia dan dia- sendiri; (2) luar biasa tingkat motivasi untuk pergi melalui rasa sakit yang tak terelakkan belajar dan perubahan, terutama di dunia dengan batas-batas yang longgar di mana kesetiaan sendiri menjadi lebih dan lebih sulit untuk menentukan;
(3) kekuatan emosional untuk mengelola sendiri dan orang lain kecemasan sebagai perubahan, dan pembelajaran menjadi lebih dan lebih cara hidup;
(4) keterampilan baru dalam menganalisis dan mengubah budaya asumsi; dan
(5) kemauan dan kemampuan untuk melibatkan orang lain dan menimbulkan partisipasi mereka

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Saya telah mencoba untuk mengartikulasikan dalam bab ini karakteristik budaya belajar dan implikasinya bagi kepemimpinan realitas menciptakan budaya seperti di dunia yang semakin bergolak dan tak terduga. Saya meninjau isu perubahan budaya pada tahap utama pengembangan organisasi dan berfokus pada peran kepemimpinan dalam mengembangkan strategi, dalam merger dan akuisisi, dan dalam usaha patungan dan aliansi strategis.
Tampak jelas bahwa pemimpin masa depan harus menjadi pembelajar abadi , yang akan membutuhkan
(1) tingkatan baru persepsi dan wawasan tentang realitas dunia dan ke dalam dirinya-sendiri; (2) tingkat yang luar biasa motivasi untuk pergi melalui rasa sakit yang tak terelakkan dari pembelajaran dan perubahan, terutama di dunia dengan batas-batas yang lebih longgar di mana loyalitas sendiri seseorang menjadi lebih dan lebih sulit untuk mendefinisikan,
(3) kekuatan emosional untuk mengelola sendiri dan orang lain 'kecemasan sebagai pembelajaran dan mengubah menjadi lebih dan lebih merupakan cara hidup,
(4) keterampilan baru dalam menganalisis dan mengubah asumsi budaya; dan
(5) kemauan dan kemampuan untuk melibatkan orang lain dan memperoleh partisipasi mereka