A discipline may have branches, and

A discipline may have branches, and these are often called sub-disciplines.

The University of Paris in 1231 consisted of four faculties: Theology, Medicine, Canon Law and Arts.[1] Most academic disciplines have their roots in the mid-to-late-19th century secularization of universities, when the traditional curricula were supplemented with non-classical languages and literatures, social sciences such as political science, economics, sociology and public administration, and natural science and technology disciplines such as physics, chemistry, biology, and engineering.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Disiplin yang mungkin memiliki cabang, dan ini sering disebut sub disiplin.Universitas Paris di 1231 terdiri dari empat Fakultas: teologi, Kedokteran, hukum kanon dan seni.[1] paling disiplin ilmu memiliki akar mereka di pertengahan ke-akhir-abad ke-19 serta sekularisasi Universitas, ketika kurikulum tradisional telah ditambah dengan bahasa non-klasik dan literatur, ilmu-ilmu sosial seperti ilmu politik, ekonomi, sosiologi dan administrasi umum, dan ilmu pengetahuan alam dan teknologi disiplin ilmu fisika, kimia, biologi dan teknik.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Disiplin mungkin memiliki cabang, dan ini sering disebut sub-disiplin ilmu. Universitas Paris pada 1231 terdiri dari empat fakultas:. Teologi, Kedokteran, Hukum Canon dan Seni [1] Sebagian besar disiplin ilmu memiliki akar pada pertengahan-to- akhir-19 sekularisasi abad universitas, ketika kurikulum tradisional yang dilengkapi dengan bahasa non-klasik dan literatur, ilmu-ilmu sosial seperti ilmu politik, ekonomi, sosiologi dan administrasi publik, dan ilmu pengetahuan alam dan disiplin teknologi seperti fisika, kimia, biologi, dan rekayasa.