I am an agent of change. I am also

I am an agent of change. I am also a member of
this organization. I was hired for my OD skills,
but also for the fact that I was seen as a “cultural
fit.” Sometimes I struggle between my dual roles
of “team member” and “free radical.” After all, it
is my job to disrupt the status quo around here,
helping leaders to find ways to make the organization
more effective.
I have the great advantage of knowing and understanding
how my organization works—its processes,
policies, norms, and areas of resistance. I
can usually anticipate how difficult a given change
will be for members of the organization, and where
the resistance will come from. Because I believe in
the mission of my organization, I am able to cope
with the inevitable challenges of the change process.
Still, I am frequently a magnet for resistance
and a receptacle of institutional anxiety. While
I understand how people can be frustrated and
frightened by change, it can still be difficult for me
to bear the disruption I help to create.
To keep myself sharp and healthy, I breathe, run,
meditate, and read. I take every learning opportunity
that comes my way, and work diligently to
create and maintain a network of colleagues who
can support me through the rough patches. I find
that my best support comes not from friends, but
from people who know and understand the hard
work of planned change.
As an internal consultant, I have exposure to
many of the same people over time—executives,
managers, and employees get to know who I am
and what I do. I get to know who they are and
what they do. I have the opportunity to leverage
my executive relationships from project to
project; over time the executives here have come
to understand my work and trust my skills as a
consultant. This understanding and trust saves us

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Saya seorang agen perubahan. Saya juga anggota dari
organisasi ini. Saya dipekerjakan untuk keterampilan OD saya,
tetapi juga untuk fakta bahwa saya terlihat sebagai "budaya
fit." Kadang-kadang saya berjuang antara peran ganda saya
dari "anggota tim" dan "radikal bebas." Setelah semua, itu
adalah tugas saya untuk mengganggu status quo di sekitar sini,
membantu para pemimpin untuk menemukan cara untuk membuat organisasi
lebih efektif.
saya memiliki keuntungan besar mengetahui dan memahami
bagaimana organisasi saya bekerja-nya proses,
kebijakan, norma, dan daerah perlawanan. Saya
biasanya dapat mengantisipasi bagaimana sulitnya perubahan yang diberikan
akan untuk anggota organisasi, dan di mana
perlawanan akan datang dari. Karena saya percaya pada
misi organisasi saya, saya mampu mengatasi
tantangan yang tak terelakkan dari proses perubahan.
Namun, saya sering magnet untuk ketahanan
dan wadah kecemasan institusional. Sementara
saya mengerti bagaimana orang dapat frustrasi dan
takut dengan perubahan, hal ini masih dapat sulit bagi saya
untuk menanggung gangguan saya membantu menciptakan.
Untuk menjaga diri tajam dan sehat, saya bernapas, berjalan,
bermeditasi, dan membaca. Aku mengambil setiap kesempatan belajar
yang datang dengan cara saya, dan bekerja dengan tekun untuk
menciptakan dan memelihara jaringan rekan-rekan yang
bisa mendukung saya melalui patch kasar. Saya menemukan
bahwa dukungan terbaik saya datang bukan dari teman-teman, tapi
dari orang-orang yang mengetahui dan memahami keras
karya perubahan terencana.
Sebagai konsultan internal, saya memiliki eksposur ke
banyak orang yang sama dari waktu ke waktu-eksekutif,
manajer, dan karyawan bisa tahu siapa saya
dan apa yang saya lakukan. Saya mengenal siapa mereka dan
apa yang mereka lakukan. Saya memiliki kesempatan untuk memanfaatkan
hubungan eksekutif saya dari proyek untuk
proyek; dari waktu ke waktu para eksekutif di sini telah datang
untuk memahami pekerjaan saya dan percaya kemampuan saya sebagai
konsultan. Pemahaman dan kepercayaan ini menyelamatkan kita