Case study: Feedback in end-to-end

Case study: Feedback in end-to-end processes
A bank had an increasing number of errors in mortgage processing. The traditional approach of informing the people involved in the previous process steps did not provide any results. We then invited all relevant people in the end-to-end process (from requesting a mortgage quotation to producing the quotations) to a workshop. The high level process was then modeled. and every person was invited to indicate his or her main problems with the process. It became clear to all involved that many of the errors were caused early in the process. At the same time. the people involved in the early part of the process did not realize the importance, relevance and impact of some of the data entered and the decisions they were making. With the visibility and sharing of this knowledge. the number of errors decreased significantly. Just as importantly. everyone understood the end-to-end process and was able to meet the other people involved in the process for the first time.This allowed them to feel comfortable, when new problems arose. in contacting each other and resolving issues. Message Feedback should be related to the full end-to-end process and not limited to the previous process step.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Studi kasus: umpan balik dalam proses end-to-end Bank memiliki peningkatan jumlah kesalahan mortgage pengolahan. Pendekatan tradisional memberitahu orang-orang yang terlibat dalam langkah-langkah proses yang sebelumnya tidak memberikan hasil apapun. Kami kemudian mengundang semua orang yang relevan dalam proses end-to-end (dari meminta kutipan hipotek untuk memproduksi kutipan) untuk sebuah lokakarya. Proses tingkat tinggi kemudian dimodelkan. dan setiap orang diundang untuk menunjukkan nya masalah utama dengan proses. Itu menjadi jelas bagi semua terlibat bahwa banyak kesalahan yang disebabkan awal dalam proses. Pada saat yang sama. orang yang terlibat dalam bagian awal dari proses tidak menyadari pentingnya, relevansi dan dampak dari beberapa data yang dimasukkan dan keputusan mereka membuat. Dengan visibilitas dan berbagi pengetahuan ini. jumlah kesalahan menurun secara signifikan. Sama pentingnya. Semua orang memahami proses end-to-end dan mampu untuk bertemu orang lain yang terlibat dalam proses untuk pertama kalinya. Hal ini memungkinkan mereka untuk merasa nyaman, ketika masalah baru muncul. menghubungi satu sama lain dan menyelesaikan masalah. Umpan balik pesan harus berkaitan dengan penuh end-to-end proses dan tidak terbatas pada langkah proses sebelumnya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Studi kasus: Masukan dalam proses end-to-end
Sebuah bank memiliki peningkatan jumlah kesalahan dalam pengolahan hipotek. Pendekatan tradisional menginformasikan orang-orang yang terlibat dalam langkah-langkah proses sebelumnya tidak memberikan hasil apapun. Kami kemudian mengundang semua orang yang terkait dalam proses end-to-end (dari meminta kutipan hipotek untuk memproduksi kutipan) ke bengkel. Proses tingkat tinggi kemudian dimodelkan. dan setiap orang diundang untuk menunjukkan masalah utama nya dengan proses tersebut. Ini menjadi jelas bagi semua yang terlibat bahwa banyak dari kesalahan yang disebabkan awal proses. Pada waktu bersamaan. orang-orang yang terlibat di bagian awal dari proses tidak menyadari pentingnya, relevansi dan dampak dari beberapa data yang dimasukkan dan keputusan mereka membuat. Dengan visibilitas dan berbagi pengetahuan ini. jumlah kesalahan menurun secara signifikan. Sama pentingnya. semua orang mengerti proses end-to-end dan mampu memenuhi orang lain yang terlibat dalam proses untuk time.This pertama memungkinkan mereka untuk merasa nyaman, ketika masalah baru muncul. menghubungi satu sama lain dan menyelesaikan masalah. Pesan Masukan harus berhubungan dengan proses end-to-end penuh dan tidak terbatas pada proses langkah sebelumnya.