Here is a letter for you, I said wh

Here is a letter for you, I said while handing it to him. Who is it from? Iwab requested. Please read it yourself, I said. Well, is it from you close freind? Right, I replied shortly. Iwan was smiling when he looked at me. I was a bit annoyed by his smile. A week had passed when Elsa came to me and asked about her letter. How about the letter? I wonder why he hasn't answered it yet. I'm afraid I don't know. I haven't met him for a week. But I promise that I will ask about it as soon as I meet him. Don't forget it, Tita. One evening Iwan dropped by my house to return a book which he borrowed a few days before

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Berikut adalah surat untuk Anda, aku berkata sambil menyerahkannya kepadanya. Siapakah dari? Iwab yang diminta. Silakan membacanya sendiri, kataku. Yah, itu dari Anda teman dekat? Benar, aku menjawab segera. Iwan tersenyum ketika dia memandangku. Aku merasa agak terganggu oleh senyumnya. Seminggu berlalu ketika Elsa datang kepadaku dan bertanya tentang Surat nya. Bagaimana tentang Surat? Aku bertanya-tanya mengapa ia tidak menjawab itu belum. Aku takut aku tidak tahu. Saya belum bertemu dengannya selama seminggu. Tapi aku berjanji bahwa saya akan bertanya tentang hal itu segera setelah aku bertemu dengannya. Jangan lupa itu, Tita. Suatu malam Iwan mampir rumah saya kembali buku yang dia meminjam beberapa hari sebelum

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Berikut adalah surat untuk Anda, saya mengatakan sementara menyerahkannya kepadanya. Siapa dari? Iwab diminta. Silahkan baca sendiri, saya katakan. Nah, itu dari Anda menutup freind? Benar, saya menjawab singkat. Iwan tersenyum ketika ia menatapku. Saya sedikit terganggu oleh senyumnya. Seminggu telah berlalu ketika Elsa datang kepada saya dan bertanya tentang suratnya. Bagaimana surat itu? Saya bertanya-tanya mengapa dia tidak menjawab belum. Aku takut aku tidak tahu. Saya belum bertemu dengannya selama seminggu. Tapi saya berjanji bahwa saya akan bertanya tentang hal itu segera setelah aku bertemu dengannya. Jangan lupa, Tita. Suatu malam Iwan turun rumah saya untuk mengembalikan buku yang ia meminjam beberapa hari sebelum