The postmodern perspective queries

The postmodern perspective queries the Eriksonian
notion of a coherent and stable identity amidst the flux and
impermanence of postmodern life (e.g., Bauman, 1995; Gergen,
1991). With unstable forms of community integration,
identity is seen as much more dynamic, multiplistic, relativistic,
fluid, context-specific, and fragmented (Coˆte´, 2006;
Rattansi & Phoenix, 1997; Schachter, 2005). This view
relates quite closely to current perspectives of emerging
adulthood in Western industrialized societies. Researchers
describe this life period as having shifted from ‘‘settling
down into adulthood roles of marriage, parenthood, longterm
work, and a long-term residence’’ to unsett ledness,
exploration, and instability (Arnett, 2006, p. 7). Five distinct
developmental features of emerging adulthood are suggested
in the literature: identity explorations, instability, self-focus,
feeling in-between, and a sense of possibilities (Arnett,
2004). These are also manifested in the realms of love and
work, as described in the next section.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Perspektif postmodern pertanyaan Eriksoniangagasan tentang identitas yang koheren dan stabil di tengah-tengah fluks danketidaktetapan kehidupan postmodern (misalnya, Bauman, 1995; Gergen,1991). dengan bentuk-bentuk yang tidak stabil integrasi masyarakat,identitas dipandang sebagai jauh lebih dinamis, multiplistic, relativistik,cairan, konteks khusus dan terfragmentasi (Coˆte´, 2006;Rattansi & Phoenix, 1997; Schachter, 2005). Pandangan inicukup erat berkaitan dengan perspektif yang saat ini berkembangdewasa dalam masyarakat negara Barat. Penelitimenggambarkan periode hidup ini sebagai memiliki bergeser dari '' menetapturun ke dewasa peran perkawinan, orangtua, jangka panjangpekerjaan, dan tempat tinggal jangka panjang '' untuk unsett ledness,eksplorasi, dan ketidakstabilan (Arnett, 2006, ms. 7). Lima berbedaperkembangan fitur kedewasaan muncul yang disarankandalam literatur: identitas eksplorasi, ketidakstabilan, memfokuskan diri,antara perasaan dan rasa kemungkinan (Arnett,2004). ini juga dinyatakan di alam cinta danbekerja, seperti yang dijelaskan dalam bagian berikutnya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Perspektif postmodern query Eriksonian
gagasan identitas yang koheren dan stabil di tengah-tengah fluks dan
ketidakkekalan hidup postmodern (misalnya, Bauman, 1995; Gergen,
1991). Dengan bentuk yang tidak stabil integrasi masyarakat,
identitas dipandang sebagai jauh lebih dinamis, multiplistic, relativistik,
cairan, konteks-spesifik, dan terfragmentasi (Cote', 2006;
Rattansi & Phoenix, 1997; Schachter, 2005). Pandangan ini
berkaitan cukup erat dengan perspektif saat ini muncul
dewasa dalam masyarakat industri Barat. Para peneliti
menggambarkan periode kehidupan telah bergeser dari '' menetap
ke dalam peran dewasa pernikahan, orangtua, jangka panjang
pekerjaan, dan tempat tinggal jangka panjang '' untuk ledness unsett,
eksplorasi, dan ketidakstabilan (Arnett, 2006, hal. 7). Lima berbeda
fitur perkembangan dewasa muncul disarankan
dalam literatur: eksplorasi identitas, ketidakstabilan, self-focus,
perasaan di antara, dan rasa kemungkinan (Arnett,
2004). Ini juga diwujudkan dalam alam cinta dan
pekerjaan, seperti yang dijelaskan di bagian selanjutnya.