Pada tahun 1951, raja Nepal berakhir sistem lama abad pemerintahan oleh perdana menteri keturunan dan menerapkan sistem kabinet yang membawa partai politik ke dalam pemerintahan. Pengaturan yang berlangsung sampai tahun 1960, ketika partai-partai politik yang lagi dilarang, tapi itu kembali pada tahun 1990 dengan pembentukan demokrasi multipartai dalam kerangka monarki konstitusional. Pemberontakan yang dipimpin oleh Maois pecah pada tahun 1996. berikutnya 10 tahun perang saudara antara Maois dan pasukan pemerintah menyaksikan pembubaran kabinet dan parlemen dan kembali asumsi kekuasaan mutlak oleh raja pada tahun 2002. Beberapa minggu protes massa di April 2006 diikuti oleh beberapa bulan perundingan perdamaian antara Maois dan pejabat pemerintah, dan memuncak dalam akhir 2006 perjanjian damai dan 2007 diundangkannya konstitusi sementara. Setelah nasional Majelis Konstituante (CA) pemilu pada tahun 2008, yang baru dibentuk CA menyatakan Nepal republik demokratis federal, menghapuskan monarki, dan terpilih sebagai presiden pertama negara itu. Setelah CA gagal merancang konstitusi dengan tenggat waktu Mei 2012 yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung, maka-Perdana Menteri Baburam Bhattarai terlarut CA. Bulan negosiasi pun terjadi sampai Maret 2013 saat partai politik besar sepakat untuk membuat sebuah pemerintah sementara yang dipimpin oleh lalu-Ketua Mahkamah Khil Raj Regmi dengan mandat untuk mengadakan pemilihan untuk CA. baru Pemilu diadakan pada bulan November tahun 2013, di mana Kongres Nepal memenangkan pangsa terbesar dari kursi di CA dan Februari 2014 membentuk pemerintahan koalisi dengan tempat kedua Partai Komunis Nepal-Persatuan Marxis-Leninis dan dengan Kongres Nepal Presiden Sushil Koirala sebagai Perdana Menteri. Pemerintah baru gagal memenuhi batas waktu Januari 2015 untuk konstitusi baru terutama karena terus ketidaksepakatan atas restrukturisasi federal.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
