The typical company relies heavily

The typical company relies heavily on its bills of material to determine the cost of its products. They can be used not only as a reference tool to quickly look up a cost, but also as the primary means of calculating the remaining on-hand inventory balance if back-flushing is used. Under the back-flushing concept, a company simply enters the amount of its production for the day, and the computer will automatically clear this inventory from stock, based on the amount of materials that should have been used, as noted in the bills of material. Though this approach is remarkably easy to use, given the reduced volume of paperwork, it can quickly lead to very inaccurate inventory balances if the underlying bills of material are incorrect. This is a particularly difficult problem if the true scrap level is not refl ected in the bills of material. If this is the case, the amount of materials listed in each bill will be too small, resulting in an inadequate amount being back-flushed out of inventory, which leaves inventory balances too high. The soultion is to ensure that the correct scrap levels are included in each bill of material. By doing so, the amount of material back-flushed out of the inventory will be much more accurate, resulting in a more accurate inventory, cost of goods sold, and fewer (if any) material stock outs to interfere with production. To add accurate scrap rates to the bills of material, there must be a scrap reporting system already in place that notes the precise quantities of scrap that occur whenever a product is produced. With this information in hand, one can easily update scrap rates with a great deal of precision. Also, access to the information in the bills of material must be severely restricted to ensure that no one but an authorized user is allowed to change the scrap rates in bills; without this security point, there is no way to ensure that the most accurate scrap rates are indeed in the computer system. In addition, there must be constant attention to the scrap rates, for they will change over time as production practices and machinery change. Without this continual review process, the existing scrap rates in the bills of material will gradually depart from actual rates. Finally, there should be a provision in the computer system for automatically changing large blocks of scrap rates in many bills of material; given the time needed to alter individual scrap line items in all existing bills, this is an extremely helpful labor saving device to have on hand. If all of these issues are addressed, the accuracy of the bills of material should rise markedly, along with the accuracy of the inventory and cost of goods sold.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Perusahaan yang khas sangat bergantung pada tagihan bahan untuk menentukan biaya produk-produknya. Mereka dapat digunakan tidak hanya sebagai alat referensi untuk dengan cepat mencari biaya, tetapi juga sebagai sarana utama menghitung sisa saldo persediaan di tangan jika kembali-flushing digunakan. Di bawah konsep back-flushing, sebuah perusahaan hanya memasuki jumlah produksinya untuk hari, dan komputer secara otomatis akan membersihkan persediaan ini dari saham, berdasarkan jumlah bahan yang harus telah digunakan, seperti yang dicatatkan dalam tagihan bahan. Meskipun pendekatan ini sangat mudah digunakan, mengingat volume dikurangi dokumen, itu dapat dengan cepat menyebabkan saldo persediaan sangat akurat jika tagihan mendasari materi tidak benar. Ini adalah masalah yang sangat difficult jika tingkat benar memo tidak refl ected dalam tagihan bahan. Jika hal ini terjadi, jumlah bahan yang tercantum dalam setiap tagihan akan terlalu kecil, mengakibatkan jumlah yang memadai sedang kembali-flushed dari persediaan, yang meninggalkan persediaan saldo terlalu tinggi. Soultion adalah untuk memastikan bahwa tingkat benar memo disertakan dalam setiap tagihan bahan. Dengan demikian, jumlah bahan kembali-flushed dari persediaan akan jauh lebih akurat, mengakibatkan persediaan yang lebih akurat, biaya barang dijual, dan saham bahan lebih sedikit (jika ada) out mengganggu produksi. Untuk menambahkan akurat potongan harga untuk tagihan material, tidak harus menjadi secarik pelaporan sudah di tempat yang mencatat jumlah yang tepat dari memo yang terjadi setiap kali sebuah produk yang dihasilkan. Dengan informasi ini di tangan, satu dapat dengan mudah memperbarui harga memo dengan banyak presisi. Juga, akses ke informasi dalam tagihan bahan harus dibatasi untuk memastikan bahwa tidak ada tetapi user ber-otorisasi diizinkan untuk mengubah tingkat memo dalam tagihan; tanpa titik keamanan ini, tidak ada cara untuk memastikan bahwa harga memo yang paling akurat memang dalam sistem komputer. Selain itu, harus ada memperhatikan tingkat memo, karena mereka akan berubah dari waktu ke waktu sebagai praktek produksi dan perubahan mesin. Tanpa proses terus-menerus Tinjauan ini, tingkat memo yang ada dalam tagihan bahan secara bertahap akan berangkat dari tarif sebenarnya. Akhirnya, harus ada ketentuan dalam sistem komputer untuk secara otomatis mengubah blok besar potongan harga di banyak tagihan bahan; mengingat waktu yang diperlukan untuk mengubah item baris memo individu dalam semua tagihan yang ada, ini adalah perangkat tabungan tenaga kerja sangat berguna untuk ada di tangan. Jika semua masalah ini ditangani, akurasi tagihan bahan harus naik tajam, bersama dengan akurasi persediaan dan harga pokok penjualan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Perusahaan yang khas sangat bergantung pada tagihannya bahan untuk menentukan biaya produknya. Mereka dapat digunakan tidak hanya sebagai alat referensi untuk cepat mencari biaya, tetapi juga sebagai sarana utama menghitung saldo persediaan yang tersisa di tangan jika back- fl ushing digunakan. Di bawah konsep fl ushing back-, sebuah perusahaan hanya memasuki jumlah produksinya untuk hari itu, dan komputer secara otomatis akan menghapus persediaan ini dari saham, berdasarkan jumlah bahan yang seharusnya digunakan, seperti yang tercantum dalam tagihan bahan . Meskipun pendekatan ini sangat mudah digunakan, mengingat penurunan volume dokumen, dengan cepat dapat menyebabkan saldo persediaan sangat tidak akurat jika tagihan yang mendasari materi tidak benar. Ini adalah masalah fi kultus terutama dif jika tingkat memo benar tidak kembali tercermin dalam tagihan bahan. Jika hal ini terjadi, jumlah bahan yang tercantum dalam setiap tagihan akan terlalu kecil, sehingga jumlah yang tidak memadai menjadi back- fl ushed dari persediaan, yang meninggalkan saldo persediaan terlalu tinggi. Soultion adalah untuk memastikan bahwa tingkat memo yang benar termasuk dalam setiap bill of material. Dengan demikian, jumlah bahan kembali- fl ushed dari persediaan akan jauh lebih akurat, sehingga persediaan lebih akurat, harga pokok penjualan, dan lebih sedikit (jika ada) beluk saham bahan untuk mengganggu produksi. Untuk menambahkan tarif scrap akurat untuk tagihan bahan, harus ada sistem pelaporan memo sudah di tempat yang mencatat jumlah yang tepat dari memo yang terjadi setiap kali suatu produk diproduksi. Dengan informasi ini di tangan, orang dapat dengan mudah memperbarui tarif memo dengan banyak presisi. Juga, akses ke informasi dalam tagihan bahan harus sangat dibatasi untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun kecuali pengguna yang berwenang diperbolehkan untuk mengubah tarif scrap dalam tagihan; tanpa ini titik keamanan, tidak ada cara untuk memastikan bahwa scrap rate paling akurat memang dalam sistem komputer. Selain itu, harus ada perhatian terus-menerus dengan tingkat scrap, karena mereka akan berubah dari waktu ke waktu sebagai praktek produksi dan perubahan mesin. Tanpa proses peninjauan terus-menerus ini, harga scrap yang ada di tagihan bahan secara bertahap akan berangkat dari tarif yang sebenarnya. Akhirnya, harus ada ketentuan dalam sistem komputer untuk secara otomatis mengubah blok besar scrap rate di banyak tagihan bahan; mengingat waktu yang dibutuhkan untuk mengubah individu item baris memo dalam semua tagihan yang ada, ini adalah sangat membantu penghematan tenaga kerja perangkat untuk ada di tangan. Jika semua masalah ini ditangani, akurasi tagihan bahan harus naik tajam, seiring dengan akurasi persediaan dan harga pokok penjualan.