prospecting activities and towards

prospecting activities and towards cost leadership strategies whereas emergent ones may encourage the opposite postures. The interplay of the different types of strategies we have described can be another avenue of inquiry: the nesting of personal strategies within umbrella ones or their departure in clandestine form from centrally imposed umbrellas; the capacity of unconnected strategies to evoke organizational ones of a consensus or even a planned nature as peripheral patterns that succeed pervade the organization; the conversion of entrepreneurial strategies into ideological or planned ones as vision becomes institutionalized one way or another; the possible propensity of imposed strategies to become deliberate as they are internalized within the organization; and so on. An understanding of how these different types of strategies blend into each other and tend to sequence themselves over time in different contexts could reveal a good deal about the strategy formation process. At a more general level, the whole question of how managers learn from the experiences of their own organizations seems to be fertile ground for research. In our view, the fundamental difference between deliberate and emergent strategy is that whereas the former focuses on direction and control-getting desired things done-the latter opens up this notion of 'strategic learning'. Defining strategy as intended and conceiving it as deliberate, as has traditionally been done, effectively precludes the notion of strategic learning. Once the intentions have been set, attention is riveted on realizing them, not on adapting them

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

prospek kegiatan dan terhadap biaya strategi kepemimpinan sedangkan muncul yang mendorong postur berlawanan. Interaksi dari berbagai jenis strategi yang telah kita dijelaskan dapat jalan lain penyelidikan: bersarang strategi pribadi dalam payung yang atau keberangkatan mereka dalam bentuk rahasia dari sentral dikenakan payung; kapasitas tidak terhubung strategi untuk membangkitkan orang-orang organisasi kesepakatan atau bahkan direncanakan alam seperti pola-pola perifer yang berhasil menyerap organisasi; konversi kewirausahaan strategi ke ideologis atau rencana yang sebagai visi menjadi dilembagakan satu cara atau lain; kecenderungan mungkin dikenakan strategi untuk menjadi disengaja karena mereka terinternalisasi dalam organisasi; dan seterusnya. Pemahaman tentang bagaimana berbagai jenis strategi berbaur satu sama lain dan cenderung untuk urutan sendiri dari waktu ke waktu dalam konteks yang berbeda bisa mengungkapkan bagus tentang proses pembentukan strategi. Pada tingkat yang lebih umum, seluruh persoalan tentang bagaimana manajer belajar dari pengalaman organisasi mereka sendiri tampaknya menjadi tanah subur untuk penelitian. Dalam pandangan kami, perbedaan mendasar antara strategi yang disengaja dan muncul adalah bahwa sementara mantan berfokus pada arah dan mendapatkan kontrol diinginkan dilakukan-the membuka kedua gagasan ini 'strategis belajar'. Mendefinisikan strategi sebagai dimaksud dan hamil sebagai disengaja, seperti yang secara tradisional telah dilakukan, efektif menghalang gagasan pembelajaran strategis. Setelah niat telah ditetapkan, perhatian terpaku pada menyadari mereka, bukan pada mengadaptasinya

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

kegiatan dan menuju strategi kepemimpinan biaya sedangkan yang muncul calon dapat mendorong postur yang berlawanan. Interaksi dari berbagai jenis strategi kami telah dijelaskan dapat jalan lain penyelidikan: bersarang strategi pribadi dalam yang payung atau keberangkatan mereka dalam bentuk klandestin dari payung yang dikenakan terpusat; kapasitas strategi tidak berhubungan untuk membangkitkan orang-orang organisasi konsensus atau bahkan bersifat direncanakan sebagai pola perifer yang berhasil meliputi organisasi; konversi strategi kewirausahaan menjadi yang ideologis atau direncanakan sebagai visi menjadi dilembagakan satu atau lain cara; kemungkinan kecenderungan strategi yang dikenakan untuk menjadi yang disengaja seperti yang diinternalisasi dalam organisasi; dan sebagainya. Pemahaman tentang bagaimana berbagai jenis strategi berbaur satu sama lain dan cenderung untuk urutan diri dari waktu ke waktu dalam konteks yang berbeda dapat mengungkapkan banyak tentang proses pembentukan strategi. Pada tingkat yang lebih umum, seluruh pertanyaan tentang bagaimana manajer belajar dari pengalaman organisasi mereka sendiri tampaknya menjadi lahan subur bagi penelitian. Dalam pandangan kami, perbedaan mendasar antara strategi yang disengaja dan muncul adalah bahwa sementara mantan berfokus pada arah dan kontrol mendapatkan hal yang diinginkan dilakukan-yang terakhir membuka gagasan dari 'pembelajaran strategis'. Mendefinisikan strategi sebagaimana dimaksud dan hamil sebagai disengaja, seperti yang secara tradisional telah dilakukan, secara efektif menghalangi gagasan pembelajaran strategis. Setelah niat telah ditetapkan, perhatian tertuju pada menyadari mereka, bukan pada mengadaptasi mereka