Despite the well-recognized inverse

Despite the well-recognized inverse relationship between
fruit and vegetable consumption and hypertension [43, 44],
our study showed no association between them. A study
conducted in rural Nepal also reported a similar result [26].
A more detailed food frequency questionnaire in future
studies may assist in confirming these findings. However,
the fluctuating pattern of fruit and vegetable consumption in
Nepal due tothe seasonal availabilityof these foodsmaymake
clarifying the association with hypertension difficult [24].The
ideal measure of Nepalese fruit and vegetable consumption
warrants further discussion.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Meskipun dikenal invers hubungankonsumsi buah dan sayur dan hipertensi [43, 44],penelitian kami menunjukkan tidak ada hubungan antara mereka. Sebuah studidilakukan di pedesaan Nepal juga melaporkan hasil yang serupa [26].Lebih rinci kuesioner frekuensi makanan di masa depanStudi dapat membantu mengkonfirmasi temuan ini. Namun,berfluktuasi pola konsumsi buah dan sayur diNepal karena availabilityof musiman ini foodsmaymakemenjelaskan asosiasi dengan hipertensi sulit [24]. Theukuran ideal konsumsi Nepal buah dan sayurWaran diskusi lebih lanjut.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Meskipun hubungan terbalik yang diakui antara
konsumsi buah dan sayuran dan hipertensi [43, 44],
penelitian kami menunjukkan ada hubungan antara mereka. Sebuah studi
yang dilakukan di pedesaan Nepal juga melaporkan hasil yang sama [26].
Sebuah kuesioner frekuensi makanan yang lebih rinci di masa
studi dapat membantu mengkonfirmasi temuan ini. Namun,
pola fluktuasi konsumsi buah dan sayuran di
Nepal karena tertalu musiman availabilityof foodsmaymake ini
mengklarifikasi hubungan dengan hipertensi sulit [24] .suatu
ukuran ideal Nepal konsumsi buah dan sayuran
waran diskusi lebih lanjut.