Bank Negara Malaysia (BNM), Bank In

Bank Negara Malaysia (BNM), Bank Indonesia and Otoritas Jasa Keuangan have signed a Heads of Agreement (HoA) which serves as a precursor to the conclusion of the Asean Banking Integration Framework (ABIF).

The agreement outlines the areas that will be bilaterally implemented between Malaysia and Indonesia under ABIF.

The agreement aims to pave the way for the finalisation of the ABIF guidelines and the subsequent endorsement of ABIF under the Asean Framework Agreement on Services (AFAS).

"The HoA is a positive step in signifying the applicability of the bilateral process under the ABIF and will hopefully serve to encourage other bilateral arrangements under ABIF," BNM Governor Tan Sri Dr Zeti Akhtar Aziz said in a statement yesterday.

The agreement sets out the definition of Qualified Asean Banks (QABs), which entails the presence of Malaysian and Indonesian banks in each other's jurisdiction.

It also identifies the market access and operational flexibilities that will be accorded to the banking institutions once conferred and established as a QAB in the respective jurisdiction.

ABIF will enable Asean countries to deepen regional banking integration via mutually beneficial arrangements, based on the level of readiness, with its immediate objective of achieving a more integrated banking sector.

"For Indonesia and Malaysia, greater financial integration has the potential to significantly facilitate greater bilateral trade and cross border investments between our respective countries, and thus contributes to growth that will be mutually reinforcing," Zeti added.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Siskeswan Jasa Keuangan dan Bank Negara Malaysia (BNM), Bank Indonesia telah menandatangani Heads of Agreement (HoA) yang berfungsi sebagai pendahulu kepada kesimpulan dari Asean perbankan integrasi kerangka (ABIF).Perjanjian menguraikan daerah yang akan diimplementasikan Co-financing antara Indonesia dan Malaysia di bawah ABIF.Perjanjian ini bertujuan untuk membuka jalan bagi finalisation panduan ABIF dan dukungan berikutnya dari ABIF di bawah Perjanjian kerangka kerja Asean pada Layanan (AFAS)."HoA merupakan langkah yang positif dalam menandakan penerapan proses bilateral di bawah ABIF dan mudah-mudahan akan berfungsi untuk mendorong pengaturan lainnya bilateral di bawah ABIF," Gubernur BNM Tan Sri Dr Zeti Akhtar Aziz mengatakan dalam sebuah pernyataan kemarin.Perjanjian menetapkan definisi berkualitas Asean Bank (QABs), yang memerlukan kehadiran bank Malaysia dan Indonesia dalam yurisdiksi lain.Ia juga mengenalpasti akses pasar dan fleksibilitas operasional yang akan diberikan kepada lembaga perbankan sekali diberikan dan didirikan sebagai QAB dalam yurisdiksi masing-masing.ABIF akan memungkinkan negara-negara Asean untuk memperdalam integrasi regional perbankan melalui pengaturan saling menguntungkan, berdasarkan tingkat kesiapan, dengan tujuan segera mencapai sektor perbankan yang lebih terintegrasi."Untuk Indonesia dan Malaysia, integrasi keuangan yang lebih besar memiliki potensi untuk secara signifikan memfasilitasi perdagangan bilateral yang lebih besar dan lintas perbatasan investasi antara negara-negara tersebut, dan dengan demikian memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan yang akan menjadi saling memperkuat," Zeti ditambahkan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Bank Negara Malaysia (BNM), Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan telah menandatangani Heads of Agreement (HoA) yang berfungsi sebagai pendahulu untuk kesimpulan dari Integrasi Kerangka Asean Banking (ABIF). Perjanjian tersebut menguraikan daerah yang akan dilaksanakan secara bilateral antara Malaysia dan Indonesia di bawah ABIF. Perjanjian ini bertujuan untuk membuka jalan bagi finalisasi pedoman ABIF dan dukungan berikutnya ABIF di bawah Perjanjian Kerangka Kerja Asean Jasa (AFAS). "The HoA merupakan langkah positif dalam menandakan penerapan proses bilateral di bawah ABIF dan mudah-mudahan akan berfungsi untuk mendorong pengaturan bilateral lainnya di bawah ABIF, "kata Gubernur BNM Tan Sri Dr Zeti Akhtar Aziz dalam sebuah pernyataan kemarin. Kontrak ini mengatur definisi Berkualitas Asean Bank (QABs), yang memerlukan Kehadiran bank Malaysia dan Indonesia di wilayah hukum masing-masing. Hal ini juga mengidentifikasi akses pasar dan fleksibilitas operasional yang akan diberikan kepada lembaga perbankan sekali diberikan dan ditetapkan sebagai QAB dalam yurisdiksi masing-masing. ABIF akan memungkinkan negara-negara Asean untuk memperdalam integrasi perbankan daerah melalui pengaturan yang saling menguntungkan, berdasarkan tingkat kesiapan, dengan tujuan terdekatnya mencapai sektor perbankan lebih terintegrasi. "Untuk Indonesia dan Malaysia, integrasi keuangan yang lebih besar memiliki potensi untuk secara signifikan memfasilitasi perdagangan bilateral yang lebih besar dan investasi lintas batas antar negara kami masing-masing , dan dengan demikian memberikan kontribusi untuk pertumbuhan yang akan saling menguatkan, "tambah Zeti.