An experiment by Cialdini and Schro

An experiment by Cialdini and Schroeder (1976, as cited in Aronson, 2004, p. 170) demonstrated interesting practical implications arising from Aronson's formulation of dissonance theory. Students acting as fundraisers went door to door, sometimes just asking for donations and sometimes adding that “even a penny will help”. As conjectured, the residents who were approached with the even-a-penny request gave contributions more often. Furthermore, the even-a-penny contributors were likely to give as much money as the others. Once people reach into their pockets, emerging with a mere penny is self-demeaning. A larger donation is consistent with their self-perception of being reasonably kind and generous.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Percobaan dengan Cialdini Schroeder (1976, seperti dikutip dalam Aronson, 2004, ms. 170) menunjukkan menarik praktis implikasi yang timbul dari Aronson's perumusan teori disonansi. Siswa yang bertindak sebagai penggalang dana pergi pintu ke pintu, kadang-kadang hanya meminta sumbangan dan kadang-kadang menambahkan bahwa "bahkan satu sen akan membantu". Sebagaimana diduga, para penduduk yang didekati dengan permintaan bahkan-a-Sen memberikan kontribusi lebih sering. Selain itu, bahkan-a-penny kontributor yang cenderung memberikan sebanyak uang sebagai orang lain. Setelah orang merogoh saku mereka, muncul dengan satu sen hanya merendahkan diri. Sumbangan lebih besar konsisten dengan persepsi diri mereka menjadi cukup baik dan murah hati.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Percobaan dengan Cialdini dan Schroeder (1976, seperti dikutip dalam Aronson, 2004, hal. 170) menunjukkan implikasi praktis menarik yang timbul dari formulasi Aronson teori disonansi. Siswa bertindak sebagai penggalang dana pergi dari pintu ke pintu, kadang-kadang hanya meminta sumbangan dan kadang-kadang menambahkan bahwa "bahkan sepeser pun akan membantu". Sebagai menduga, warga yang didekati dengan permintaan bahkan-a-sen memberi kontribusi lebih sering. Selain itu, kontributor bahkan-a-sen kemungkinan besar akan memberikan uang sebanyak yang lain. Setelah orang merogoh saku mereka, muncul dengan sen hanya diri-merendahkan. Sebuah sumbangan yang lebih besar konsisten dengan persepsi diri mereka menjadi cukup baik dan murah hati.