To solo, unlike a party, one could

To solo, unlike a party, one could only rely on oneself, when in case of an emergency. Thus, his sense of danger and techniques to measure the opponent’s abilities became higher than an adventurer of a similar rank.

Moreover, Wilhelm was a Chosen One, there was no need to state how excellent that is.

“Shin-sama, preparations are done, please come now.”

“Understood. Then lead the way.”

When Cilica returned, they stopped talking and went to Barlux’s office.

Schnee and Tiera would be waiting in the hall. Yuzuha, who rode on Shin’s head before, was entrusted to Schnee.

When Shin entered the office, Barlux and an old man whom he didn’t recognize, sat down on a sofa.

“First of all, have a seat. It was faster than I expected.”

“It’s because I originally was going this direction.”

Shin answered Barlux while sitting on a sofa.

Of course, this was a lie. If he had heard the message near Beirun, then it fit it well timewise, so he decided to say so.

“I’m sorry for rushing it. Ah, this mage, who is in charge of jewel appraisal in our guild, is Arad. It’s him that appraised the jewel of the Skull Face which you brought in before.”

“I’m Arad Royl, pleased to meet you.”

Without doubting Shin’s words, Barlux introduced Arad. (T/N: To refresh back who is Arad, refer Vol. 1 Ch 4 – Part 1)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Untuk solo, seperti pesta, orang bisa hanya mengandalkan diri sendiri, ketika dalam kasus darurat. Dengan demikian, rasa bahaya dan teknik untuk mengukur kemampuan lawan menjadi lebih tinggi dari seorang petualang dari tingkat yang sama.

Selain itu, Wilhelm adalah Chosen One, ada tidak perlu untuk menyatakan seberapa baik itu.

"Shin-sama, persiapan yang dilakukan , silakan datang sekarang. "

" Mengerti. Kemudian memimpin jalan. "

Ketika Cilica kembali, mereka berhenti bicara dan pergi ke Barlux kantor.

Schnee dan Tiera akan menunggu di aula. Yuzuha, yang naik di kepala Shin sebelum, dipercayakan kepada Schnee.

Ketika Shin masuk kantor, Barlux dan seorang pria tua yang ia tidak mengenali, duduk di sofa.

"Pertama-tama, memiliki kursi. Itu lebih cepat dari yang saya harapkan. "

" Itu karena aku awalnya akan arah ini. "

Shin menjawab Barlux sambil duduk di sofa.

Tentu saja, ini adalah dusta. Jika ia mendengar pesan dekat Beirun, maka itu cocok dengan baik timewise, sehingga ia memutuskan untuk mengatakannya.

"Saya minta maaf untuk bergegas itu. Ah, mage ini, yang bertanggung jawab atas penilaian permata di guild kami, adalah Arad. Itu dia yang dinilai permata dari Skull Wajah yang Anda membawa sebelumnya. "

" Aku Arad Royl, senang bertemu dengan Anda. "

Tanpa meragukan kata-kata Shin, Barlux diperkenalkan Arad. (T / N:. Untuk menyegarkan kembali yang Arad, merujuk Vol 1 Ch 4 - Part 1)