specifications and that no transact

specifications and that no transactions have been lost or incorrectly inserted into the processing stream. Typical processing control include: Mechanization, default option, run-to-run totals, celaring account, summary processoing, automated error correction.
Output controls, are designed to check that input and processing resulted in valid output and that outputs are distributed properly. Typical ouput control include: Reconciliation, aging, suspense file, suspense account, periodic audit, discrepancy reports, upstream resubmission

3. Theoretical Framework
3.1. Internal Control and Accounting Information Systems Success
Accounting information system success is influenced by the effectiveness of internal controlling system. An effective internal control can assure the appropriateness of data entry works, processing techniques, storage methods, and the accuracy of information produced (O Brien & Marakas, 2010). Internal controlling system is designed to monitor and keep the quality and security of information system activities in implementing input, process, and output activities (O Brien & Marakas, 2010). The development of an internal control in a computerbased accounting information system will help management protects corporate assets from suffering losses and embezzlement and keeps company financial data accuracy (Jones & Rama, 2003). Neither accounting information nor record keeping system will not success processing all transactions without an internal control system (Millchamp & Taylor, 2008). The results of prior study showed that an internal control has significant influence on the effectiveness of an accounting information system. A study by Iceman & Hilson (2012) concluded that, on average, accounting errors in weak internal control systems were reported more than in strong internal control systems. Guan (2006)
offered an essential concept on the implementation of an internal control in an accounting information system to

protect integrally or to minimize the probability of occurrence of errors or frauds originated in accounting information systems.

3.2. Internal Control and Quality of Accounting Information
The goal of an internal control in an organization is to assure that all transactions are recorded in accurate numbers, in appropriate accounts, and in proper accounting periods so as to enable the presentation of financial statements in accordance with relevant accounting and legal standards (Millchamp & Taylor 2008). Companies are required to develop an internal control intended to provide a reasonable assurance that their financial statements have been presented fairly (Arens et al, 2008). A financial statement will probably not comply accounting standards (GAAP) if internal control over financial statements were inadequate (Arens, 2008). The effects of an internal control on the quality of accounting information are also substantiated by the results of some prior study. The result of Ronald & Houmes (2012) studied indicated that the students of two universities involved in their study increasingly understood that internal control has a significant effect on the reliability of a financial statement. A weak internal control results in weak revenue recognition, segretation of duties, and period end reports and inappropriate accounts reconciliation (Ge & McVay, 2005). The results of study by Doyle, Ge W & Mc Vay (2007) showed that the weakness of internal control has an effect on the low quality of accruals add more the evidences of the existence of an effect internal control on the quality of an accounting information.

3.3. Accounting Information System Success and Quality of Accounting Information
An accounting information system may help managers by providing information needed for them o implement managerial functions (O Brien, 1996). The purpose of an accounting information system is to produce financial statements designated for both external and internal users (Scot, 1986). Meanwhile, Hall (2010) suggested that, fundamentally, the purposes of an accounting information system are to: (a) present information on the organizational resources used, (b) present information related to management decision making, and (c) present information in order to help operational personnel successfully implement their duties in efficient and effective ways. Then, the main purpose of companies in building an accounting information system is to process accounting data so as to transform it into

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Spesifikasi dan bahwa tidak ada transaksi telah hilang atau salah dimasukkan ke dalam aliran pengolahan. Kontrol pengolahan khas meliputi: Mekanisasi, pilihan default, jalankan-to-run total, celaring akun, ringkasan processoing, koreksi kesalahan otomatis.
kontrol Output, dirancang untuk memeriksa masukan itu dan pengolahan menghasilkan output yang valid dan bahwa output didistribusikan dengan baik . Kontrol ouput khas meliputi: Rekonsiliasi, penuaan, berkas ketegangan, suspense account, pemeriksaan berkala, laporan ketidaksesuaian, resubmission hulu 3. Kerangka Teoritis 3.1. Pengendalian Internal dan Sistem Informasi Akuntansi Sukses Akuntansi keberhasilan sistem informasi dipengaruhi oleh efektivitas sistem pengendalian intern. Kontrol internal yang efektif dapat menjamin ketepatan entri data pekerjaan, teknik pengolahan, metode penyimpanan, dan keakuratan informasi yang dihasilkan (O Brien & Marakas, 2010). Sistem pengendalian intern dirancang untuk memantau dan menjaga kualitas dan keamanan kegiatan sistem informasi dalam melaksanakan input, proses, dan kegiatan output (O Brien & Marakas, 2010). Pengembangan suatu pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer akan membantu manajemen melindungi aset perusahaan dari penderitaan kerugian dan penggelapan dan menjaga akurasi data keuangan perusahaan (Jones & Rama, 2003). Baik informasi akuntansi atau pencatatan sistem tidak akan berhasil memproses semua transaksi tanpa sistem pengendalian intern (Millchamp & Taylor, 2008). Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Sebuah studi oleh Iceman & Hilson (2012) menyimpulkan bahwa rata-rata, kesalahan akuntansi dalam sistem pengendalian internal yang lemah dilaporkan lebih dari dalam sistem kontrol internal yang kuat. Guan (2006) menawarkan konsep penting tentang implementasi pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi untuk melindungi integral atau untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan atau penipuan berasal dari sistem informasi akuntansi. 3.2. Pengendalian Internal dan Kualitas Informasi Akuntansi Tujuan dari pengendalian internal dalam suatu organisasi adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat dalam jumlah yang akurat, dalam rekening yang tepat, dan dalam periode akuntansi yang tepat sehingga memungkinkan penyajian laporan keuangan sesuai dengan yang relevan standar akuntansi dan hukum (Millchamp & Taylor 2008). Perusahaan dituntut untuk mengembangkan pengendalian internal dimaksudkan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan mereka telah disajikan secara wajar (Arens et al, 2008). Sebuah laporan keuangan mungkin tidak akan memenuhi standar akuntansi (GAAP) jika pengendalian internal atas laporan keuangan tidak memadai (Arens, 2008). Efek dari pengendalian internal pada kualitas informasi akuntansi juga diperkuat oleh hasil beberapa studi sebelumnya. Hasil Ronald & Houmes (2012) mempelajari menunjukkan bahwa mahasiswa dari dua universitas yang terlibat dalam penelitian mereka semakin mengerti bahwa pengendalian internal memiliki dampak yang signifikan terhadap keandalan laporan keuangan. Sebuah lemah hasil pengendalian internal dalam pengakuan pendapatan yang lemah, segretation tugas, dan laporan akhir periode dan tidak pantas rekening rekonsiliasi (Ge & McVay, 2005). Hasil studi oleh Doyle, Ge W & Mc Vay (2007) menunjukkan bahwa kelemahan pengendalian internal memiliki efek pada rendahnya kualitas akrual menambah bukti-bukti keberadaan pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas informasi akuntansi . 3.3. Sistem Informasi Akuntansi Sukses dan Kualitas Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi dapat membantu manajer dengan memberikan informasi yang diperlukan untuk mereka o melaksanakan fungsi manajerial (O Brien, 1996). Tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah untuk menghasilkan laporan keuangan yang ditetapkan untuk pengguna eksternal dan internal (Scot, 1986). Sementara itu, Hall (2010) mengemukakan bahwa, pada dasarnya, tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah untuk: (a) menyajikan informasi tentang sumber daya organisasi yang digunakan, (b) menyajikan informasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan manajemen, dan (c) menyajikan informasi di memesan untuk membantu personil operasional berhasil melaksanakan tugasnya secara efisien dan efektif. Kemudian, tujuan utama perusahaan dalam membangun sistem informasi akuntansi adalah untuk memproses data akuntansi yang mengubahnya menjadi