MethodResearch DesignAn education p

Method
Research Design
An education programme was prepared in order to make students develop their achievement and attitude levels towards English lesson. In this study, an experimental method with a control group has been used (Karasar, 2005) in order to find out the difference between the students who were taught by multiple intelligences supported project-based learning method in the experiment group and the students who were taught by traditional instructional methods in the control group. The pre/post-test group research model is one of the most widely used research models in educational
sciences (Dugard & Toldman, 1995). Both groups were employed a pre-test and pre-attitude test prior to the experimental process. The subjects were given an achievement and an attitude scale tests towards English as a pre-test. Meanwhile, both the achievement and attitude scale tests were employed to both groups after the
experimental process as a post-test. Pre-test/post-test experimental design with a control group was used in the study (Kerlinder, 1973; Karasar, 2005). A small number of homogenous subjects provided us with information over a period of four weeks. To begin with, the subjects described what they actually did in the process of multiple
intelligences supported project-based learning method.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

MetodeDesain risetSebuah program edukasi disiapkan untuk membuat siswa mengembangkan prestasi dan tingkat sikap terhadap pelajaran bahasa Inggris mereka. Dalam studi ini, metode percobaan dengan kelompok kontrol telah digunakan (Karasar, 2005) untuk mengetahui perbedaan antara siswa yang diajar oleh beberapa metode pembelajaran berbasis proyek kecerdasan yang didukung dalam kelompok percobaan dan siswa yang diajar oleh metode pengajaran tradisional dalam kelompok kontrol. Pre/pasca-test kelompok penelitian model adalah salah satu model yang paling banyak digunakan penelitian dalam pendidikanilmu (Dugard & Toldman, 1995). Kedua kelompok dipekerjakan sebelum tes dan pra-sikap ujian sebelum proses eksperimen. Pelajaran diberikan sebuah prestasi dan skala sikap tes terhadap bahasa Inggris sebagai pra tes. Sementara itu, tes skala pencapaian dan sikap yang bekerja untuk kedua kelompok setelahproses eksperimental sebagai tes pasca. Pra-test/pasca-test rancangan percobaan dengan kelompok kontrol yang digunakan dalam penelitian (Kerlinder, 1973; Karasar, 2005). Sejumlah kecil homogen subyek memberikan kita dengan informasi selama periode empat minggu. Untuk mulai dengan, subyek dijelaskan apa yang sebenarnya mereka lakukan dalam proses beberapametode pembelajaran berbasis proyek kecerdasan yang didukung.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Metode
Desain Penelitian
Program pendidikan disiapkan untuk membuat siswa mengembangkan prestasi dan sikap mereka terhadap tingkat pelajaran bahasa Inggris. Dalam penelitian ini, metode eksperimen dengan kelompok kontrol telah digunakan (Karasar, 2005) untuk mengetahui perbedaan antara siswa yang diajarkan oleh kecerdasan ganda didukung metode pembelajaran berbasis proyek pada kelompok eksperimen dan siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran tradisional pada kelompok kontrol. Post-test model penelitian kelompok / pra adalah salah satu model penelitian yang paling banyak digunakan dalam pendidikan
ilmu (Dugard & Toldman, 1995). Kedua kelompok dipekerjakan pra-tes dan pre-sikap tes sebelum proses eksperimental. Subyek diberi prestasi dan tes skala sikap terhadap bahasa Inggris sebagai pre-test. Sementara itu, baik prestasi dan sikap tes skala yang digunakan untuk kedua kelompok setelah
proses eksperimental sebagai post-test. Pre-test / post-test design eksperimen dengan kelompok kontrol yang digunakan dalam studi (Kerlinder, 1973; Karasar, 2005). Sejumlah kecil mata pelajaran homogen memberi kami informasi selama empat minggu. Untuk mulai dengan, subyek dijelaskan apa yang sebenarnya mereka lakukan dalam proses multiple
intelligences metode pembelajaran berbasis proyek yang didukung.