ETHICS AND ECONOMICS: AN ISLAMIC PE

ETHICS AND ECONOMICS: AN ISLAMIC PERSPECTIVE
M. UMER CHAPRA
This paper undertakes a comparative analysis of ethics and economics as
enshrined in the worldview of Islam and that which has become the foundational
building block of western intellectual orientation. The paper makes an attempt to
drive home the importance of ethics as foundation of the economic theory as well
as the system.
1. INTRODUCTION
All human beings living on this planet wish to ensure their well-being. This is
but natural and in conformity with human nature. Accordingly, there seems to be
hardly any difference of opinion among all societies around the world that the
primary purpose of development is to promote human well-being. There is,
however, considerable difference of opinion in the understanding of what
constitutes real well-being and the strategy to be employed for realizing it. It is
generally agreed that the realization of true human well-being requires the
satisfaction of both material and non-material needs of the human personality. This
raises the question of whether a rise in income and wealth can be sufficient to
satisfy both these needs or whether something else is also needed. While a rise in
income and wealth can help satisfy the basic material needs of the human
personality,1 it may not necessarily be able to satisfy all the non-material and
spiritual needs. This raises the question of what these non-material and spiritual
needs are that a rise in income may not necessarily be able to satisfy.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

ETIKA DAN EKONOMI: PERSPEKTIF ISLAMM. UMER CHAPRAMakalah ini melakukan analisa perbandingan etika dan ekonomi sebagaidiabadikan dalam pandangan dunia Islam dan apa yang telah menjadi dasarblok bangunan orientasi intelektual Barat. Kertas membuat upaya untukDrive depan pentingnya etika sebagai dasar dari teori ekonomi sertasebagai sistem.1. PENDAHULUANSemua manusia hidup di planet ini ingin memastikan kesejahteraan mereka. Ini adalahbut alam dan sesuai sifat manusia. Dengan demikian, tampaknya adahampir tidak ada perbedaan pendapat di antara semua masyarakat di seluruh dunia yangTujuan utama pembangunan adalah untuk mempromosikan kesejahteraan manusia. Ada,Namun, banyak perbedaan pendapat dalam pemahaman tentang apamerupakan kesejahteraan nyata dan strategi untuk dipekerjakan untuk menyadarinya. Ituumumnya setuju bahwa realisasi benar kesejahteraan manusia memerlukankepuasan bahan dan kebutuhan non-materi kepribadian manusia. Inimenimbulkan pertanyaan apakah kenaikan pendapatan dan kekayaan dapat cukup untukmemenuhi kebutuhan ini atau Apakah sesuatu yang lain juga diperlukan. Sementara kenaikanpendapatan dan kekayaan dapat membantu memenuhi kebutuhan materi dasar manusiakepribadian, 1 itu mungkin tidak selalu dapat memenuhi semua non-materi dankebutuhan rohani. Hal ini menimbulkan pertanyaan apa ini non-materi dan rohanikebutuhan adalah bahwa dalam income mungkin tidak selalu dapat memuaskan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

ETIKA DAN EKONOMI: AN ISLAM PERSPEKTIF
M. UMER CHAPRA
Makalah ini melakukan analisis komparatif dari etika dan ekonomi sebagai
diabadikan dalam pandangan dunia Islam dan yang telah menjadi dasar
blok bangunan orientasi intelektual Barat. Makalah ini membuat upaya untuk
pulang pentingnya etika sebagai dasar dari teori ekonomi serta
sebagai sistem.
1. PENDAHULUAN
Semua manusia hidup di planet ini ingin memastikan kesejahteraan mereka. Ini adalah
tetapi alami dan sesuai dengan sifat manusia. Dengan demikian, tampaknya ada
hampir tidak ada perbedaan pendapat di antara semua masyarakat di seluruh dunia bahwa
tujuan utama pembangunan adalah untuk mempromosikan kesejahteraan manusia. Ada,
Namun, perbedaan yang cukup besar pendapat dalam memahami apa yang
merupakan nyata kesejahteraan dan strategi yang akan digunakan untuk mewujudkan itu. Hal ini
umumnya sepakat bahwa realisasi benar kesejahteraan manusia membutuhkan
kepuasan kebutuhan material dan non-material dari kepribadian manusia. Ini
menimbulkan pertanyaan apakah kenaikan pendapatan dan kekayaan bisa cukup untuk
memenuhi kedua kebutuhan ini atau apakah sesuatu yang lain juga diperlukan. Sementara kenaikan
pendapatan dan kekayaan dapat membantu memenuhi kebutuhan bahan dasar dari manusia
kepribadian, 1 mungkin tidak selalu dapat memenuhi semua non-material dan
kebutuhan spiritual. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apa ini non-material dan spiritual
kebutuhan adalah bahwa kenaikan pendapatan belum tentu dapat memenuhi.