In Western industrialized societies

In Western industrialized societies, a stable romantic relationship
and a financially and personally rewarding job once represented
the normative entry into adult life. However, over the
past half-century, extensive social structural changes have
transformed the development of young people in their late teens
and early 20s. Marriage and parenthood are postponed, and the
importance of these markers as indicators of adulthood
diminishes (Arnett, 2004; Seiffge-Krenke & Gelhaar, 2008).
As indicated in the previous section, postponing the move into
the adult world does not necessarily mean that love and work are
less central or significant to these young people. They remain
dominant and relevant in their lives—not, however, as central
markers of adulthood (Arnett, 2001). Other, more psychological
markers, such as assuming responsibility for one’s actions and
their consequences, are considered as more direct markers of
adulthood by young people themselves and by other members
of society (Mayseless & Scharf, 2003). The relative importance
of various indicators of adulthood has shifted from external
social developmental tasks to self-development (Arnett, 2001);
and the developmental milestones in love and work have similarly
shifted to represent more self-focused orientations.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam masyarakat Barat industri, sebuah hubungan romantis yang stabildan pekerjaan secara finansial dan Pribadi bermanfaat sekali diwakilimasuknya normatif ke dalam kehidupan dewasa. Namun, atasmelewati setengah abad, perubahan struktur sosial yang luas memilikipengembangan kaum muda di akhir remaja mereka berubahdan awal 20-an. Perkawinan dan orangtua ditunda, danpentingnya penanda ini sebagai indikator kedewasaanberkurang (Arnett, 2004; Seiffge-Krenke & Gelhaar, 2008).Seperti yang ditunjukkan di bagian sebelumnya, menunda gerakan kedunia orang dewasa tidak selalu berarti bahwa kasih dan pekerjaan yangkurang pusat atau signifikan kepada orang-orang muda. Mereka tetapdominan dan relevan dalam kehidupan mereka-tidak, bagaimanapun, sebagai pusattanda-tanda kedewasaan (Arnett, 2001). Lain, lebih psikologistanda-tanda, seperti mengambil tanggung jawab untuk tindakan seseorang dankonsekuensi, dianggap sebagai penanda lebih langsungdewasa oleh orang-orang muda mereka sendiri dan anggota lainmasyarakat (Mayseless & Scharf, 2003). Relatif pentingnyaberbagai indikator kedewasaan telah bergeser dari eksternaltugas perkembangan sosial untuk pengembangan diri (Arnett, 2001);dan demikian pula tahapan perkembangan dalam kasih dan pekerjaanbergeser ke mewakili lebih berfokus pada diri sendiri orientasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam masyarakat industri Barat, hubungan romantis yang stabil
dan pekerjaan secara finansial dan pribadi menguntungkan pernah mewakili
masuknya normatif dalam kehidupan dewasa. Namun, selama
setengah abad terakhir, perubahan struktural sosial yang luas telah
mengubah perkembangan anak muda di akhir usia belasan
dan awal 20-an. Pernikahan dan menjadi orang tua yang ditunda, dan
pentingnya tanda tersebut sebagai indikator dewasa
berkurang (Arnett, 2004; Seiffge-Krenke & Gelhaar, 2008).
Sebagaimana ditunjukkan pada bagian sebelumnya, menunda langkah ke
dunia orang dewasa tidak selalu berarti bahwa cinta dan kerja yang
kurang penting atau signifikan terhadap orang-orang muda. Mereka tetap
dominan dan relevan dalam kehidupan mereka-bukan, bagaimanapun, sebagai pusat
penanda dewasa (Arnett, 2001). , Lebih psikologis lainnya
penanda, seperti asumsi tanggung jawab atas tindakan seseorang dan
konsekuensinya, dianggap sebagai penanda yang lebih langsung
oleh orang-orang dewasa muda sendiri dan oleh anggota lain
dari masyarakat (Mayseless & Scharf, 2003). Kepentingan relatif
dari berbagai indikator kedewasaan telah bergeser dari eksternal
tugas sosial perkembangan untuk pengembangan diri (Arnett, 2001);
dan tahap perkembangan cinta dan kerja sama telah
bergeser untuk mewakili lebih orientasi berfokus pada diri.