experiences, and basic philosophy o

experiences, and basic philosophy of life. Clearly, the therapist’s attitudes and
behavior are powerful determinants of the accepting group atmosphere that is
conducive to real communication. Boy and Pine put this emphasis well:
A person-centered approach to group counseling puts far greater emphasis on
the facilitative quality of the counselor as a person rather than emphasizing the
counselor’s knowledge and use of specifi c and predesigned procedures. It views
the counselor’s presence as the basic catalyst that prompts group participants to
make progress. (p. 150)
Rogers did his best to become a person to the members of his groups rather
than assuming the role of an expert. In his work as a group facilitator, he functioned
somewhat like a guide on a journey. Rogers (1970) emphasized the following
characteristics of group facilitators:
• They have a great deal of trust in the group process and believe the group
can move forward without their directive intervention.
• They listen carefully and sensitively to each member.
• They do all that is possible to contribute to the creation of a climate that is
psychologically safe for the members.
• They attempt to be empathically understanding and accept individuals
and the group; they do not push the group to a deeper level.
• They operate in terms of their own experience and their own feelings,
which means that they express here-and-now reactions.
• They offer members feedback and, if appropriate, challenge members on
specifi cs of their behavior; they avoid judging and, instead, speak about
how they are affected by others’ behavior.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

pengalaman, dan filosofi dasar kehidupan. Jelas, terapis sikap danperilaku yang kuat determinan menerima kelompok atmosfer yangkondusif untuk komunikasi yang nyata. Anak laki-laki dan pinus menempatkan penekanan ini juga:Pendekatan yang berpusat pada orang untuk grup konseling menempatkan penekanan lebih besarkualitas fasilitatif konselor sebagai orang daripada menekankankonselor pengetahuan dan penggunaan olah c dan pradesain prosedur. Itu dilihatkonselor kehadiran sebagai katalis dasar yang mendorong kelompok pesertamembuat kemajuan. (p. 150)Rogers melakukan yang terbaik untuk menjadi seorang anggota kelompok nya agakdaripada mengasumsikan peran seorang ahli. Dalam karyanya sebagai fasilitator kelompok, ia berfungsiagak seperti panduan perjalanan. Rogers (1970) menekankan berikutKarakteristik kelompok fasilitator:• Mereka memiliki banyak kepercayaan dalam proses kelompok dan percaya kelompokdapat bergerak maju tanpa intervensi direktif mereka.• Mereka mendengarkan hati-hati dan sensitif untuk setiap anggota.• Mereka melakukan semua yang mungkin untuk berkontribusi pada penciptaan iklim yangpsikologis aman untuk anggota.• Mereka berusaha untuk bagi pemahaman dan menerima individudan kelompok; mereka tidak mendorong grup untuk tingkat yang lebih dalam.• Mereka beroperasi dalam hal pengalaman mereka sendiri dan perasaan mereka sendiri,yang berarti bahwa mereka mengekspresikan reaksi di sini dan sekarang.• Mereka menawarkan anggota umpan balik dan, jika sesuai, menantang anggotaolah cs perilaku mereka; mereka menghindari menghakimi dan, sebaliknya, berbicara tentangbagaimana mereka dipengaruhi oleh perilaku orang lain.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

pengalaman, dan filosofi dasar kehidupan. Jelas, sikap dan terapis
perilaku merupakan penentu kuat dari kelompok atmosfer menerima yang
kondusif untuk komunikasi real. Boy dan Pine menekankan ini dengan baik:
Pendekatan-orang yang berpusat konseling kelompok menempatkan penekanan jauh lebih besar pada
kualitas fasilitatif dari konselor sebagai pribadi daripada menekankan
pengetahuan konselor dan penggunaan c spesifik dan prosedur pradesain. Ini memandang
kehadiran konselor sebagai katalis dasar yang mendorong peserta kelompok untuk
membuat kemajuan. (Hal. 150)
Rogers melakukan yang terbaik untuk menjadi orang kepada anggota kelompok nya bukan
dari mengasumsikan peran seorang ahli. Dalam karyanya sebagai fasilitator kelompok, ia berfungsi
agak seperti panduan dalam perjalanan. Rogers (1970) menekankan berikut
karakteristik fasilitator kelompok:
• Mereka memiliki banyak kepercayaan dalam proses kelompok dan percaya kelompok
. bisa bergerak maju tanpa intervensi direktif mereka
. • Mereka mendengarkan dengan seksama dan sensitif kepada setiap anggota
• Mereka melakukan semua yang mungkin untuk berkontribusi pada terciptanya iklim yang
secara psikologis aman bagi anggota.
• Mereka mencoba untuk empathically memahami dan menerima individu
dan kelompok; mereka tidak mendorong kelompok untuk tingkat yang lebih dalam.
• Mereka beroperasi dalam hal pengalaman mereka sendiri dan perasaan mereka sendiri,
yang berarti bahwa mereka mengungkapkan di sini-dan-sekarang reaksi.
• Mereka menawarkan anggota umpan balik dan, jika sesuai, anggota tantangan pada
spesifik cs perilaku mereka; mereka menghindari menghakimi dan, sebaliknya, berbicara tentang
bagaimana mereka dipengaruhi oleh perilaku orang lain.