1) Dispersed ownership – none or lo

1) Dispersed ownership – none or low managerial ownership
In firms with dispersed ownership the main agency conflict to be addressed is the conflict
between hired managers who are unaccountable to outsiders and dispersed shareholders due
to the separation of ownership and control (Jensen and Meckling, 1976). The dispersed
ownership structures of large companies could potentially generate free rider problems insofar
as they hinder direct managerial supervision by shareholders (Grossman and Hart, 1980).
Shareholders in firms with dispersed ownership prefer strategies of exit rather than voice to
8
monitor management (Eisenhardt, 1989). While small shareholders do not have incentive to
monitor individually, collectively all shareholders benefit from the monitoring efforts by the
board of directors. Therefore, the function of the board of directors is likely to focus on
monitoring management to reduce the agency problems between management and dispersed
shareholders.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

1) tersebar kepemilikan-tidak ada atau kepemilikan manajerial yang rendahDi perusahaan dengan kepemilikan tersebar konflik badan utama ditangani adalah konflikantara mempekerjakan manajer yang tidak akuntabel luar dan tersebar pemegang saham jatuh tempountuk pemisahan kepemilikan dan kontrol (Jensen dan Meckling, 1976). Yang terserakstruktur kepemilikan perusahaan besar bisa berpotensi menghasilkan Porsche masalah sejauhkarena mereka menghalangi pengawasan manajerial langsung oleh pemegang saham (Grossman dan Hart, 1980).Pemegang saham di perusahaan dengan kepemilikan tersebar lebih memilih strategi keluar daripada suara8memantau manajemen (Eisenhardt, 1989). Sementara pemegang saham kecil yang tidak memiliki insentif untukmemantau secara individual, secara kolektif semua pemegang saham manfaat dari upaya pemantauan olehDewan Direksi. Oleh karena itu, fungsi Dewan Direksi mungkin untuk fokus padaPengawasan manajemen untuk mengurangi masalah badan antara manajemen dan tersebarpemegang saham.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

1) disebar kepemilikan - tidak ada atau kepemilikan manajerial rendah
Dalam perusahaan dengan kepemilikan tersebar konflik keagenan utama yang harus dibenahi adalah konflik
antara manajer mempekerjakan yang tidak akuntabel bagi orang luar dan tersebar pemegang saham karena
pemisahan kepemilikan dan kontrol (Jensen dan Meckling, 1976 ). The tersebar
struktur kepemilikan perusahaan besar berpotensi menghasilkan masalah free rider sepanjang
mereka menghambat pengawasan manajerial langsung oleh pemegang saham (Grossman dan Hart, 1980).
Pemegang Saham di perusahaan dengan kepemilikan tersebar lebih strategi exit daripada suara ke
8
manajemen memantau (Eisenhardt, 1989). Sementara pemegang saham kecil tidak memiliki insentif untuk
memantau secara individual, kolektif semua pemegang saham mendapatkan keuntungan dari upaya pemantauan oleh
dewan direksi. Oleh karena itu, fungsi dari dewan direksi cenderung fokus pada
manajemen monitoring untuk mengurangi masalah keagenan antara manajemen dan tersebar
pemegang saham.