As mentioned, Corporate Headquarter

As mentioned, Corporate Headquarters introduced IRM
in order to mobilize Company X, as an integrated enterprise,
with an active headquarter parent. In actual practice,
R2C allowed corporate headquarters some involvement in
divisional activities. However, overall, the risk management
process facilitated by R2C did not enable corporate
headquarters to represent and manage the firm as one
integrated enterprise. In effect, accountability at the local
level was challenged by corporate headquarters’ attempt
to anchor risk management at the enterprise-wide level.
Mistakenly, but in line with the rationale motivating the
R2C technology use, headquarters assumed that documents
logged into R2C throughout the organization offered
information potential.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Seperti disebutkan, kantor pusat perusahaan memperkenalkan IRMuntuk memobilisasi X perusahaan, sebagai perusahaan yang terintegrasi,dengan aktif markas orangtua. Dalam prakteknya,R2C diperbolehkan kantor beberapa keterlibatan dalamDivisi kegiatan. Namun, secara keseluruhan, manajemen risikoprosesnya difasilitasi oleh R2C yang tidak mengaktifkan perusahaanMarkas untuk mewakili dan mengelola perusahaan sebagai salah satuterpadu enterprise. Pada dasarnya, akuntabilitas di tingkat lokaltingkat ditantang oleh kantor pusat perusahaan usahajangkar manajemen risiko di tingkat perusahaan-lebar.Keliru, tetapi sesuai dengan alasan memotivasiPenggunaan teknologi R2C, markas diasumsikan bahwa dokumenlogin ke R2C seluruh organisasi yang ditawarkaninformasi potensial.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Seperti disebutkan, Kantor Pusat Perusahaan diperkenalkan IRM
untuk memobilisasi Perusahaan X, sebagai perusahaan yang terintegrasi,
dengan kantor pusat orangtua yang aktif. Dalam praktek yang sebenarnya,
R2C memungkinkan kantor pusat perusahaan beberapa keterlibatan dalam
kegiatan divisi. Namun, secara keseluruhan, manajemen risiko
proses difasilitasi oleh R2C tidak memungkinkan perusahaan
markas untuk mewakili dan mengelola perusahaan sebagai salah satu
perusahaan yang terintegrasi. Akibatnya, akuntabilitas di tingkat lokal
tingkat ditantang oleh upaya kantor pusat perusahaan
'untuk jangkar manajemen risiko di tingkat perusahaan-lebar.
Keliru, namun sejalan dengan pemikiran memotivasi
menggunakan teknologi R2C, markas diasumsikan bahwa dokumen
login ke R2C seluruh organisasi Ditawarkan
potensial informasi.