Prosocial behavior is defined as be

Prosocial behavior is defined as behavior directed toward promoting the well-being of another. Behaviors such as caring, helping, sharing and volunteering are encompassed under the category of prosocial behavior. Prosocial behavior may originate and be motivated by concern about the welfare of others and the rights of others.

Morality is defined as one's general standards and beliefs about right and wrong. Traits such as honesty, fairness and responsibility for one's own actions fall under the category of morality. Additionally, the students' beliefs about moral and immoral behavior affect their behavior at school, which makes the understanding of this topic critical for current and future educators.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Perilaku prosocial didefinisikan sebagai perilaku diarahkan mempromosikan kesejahteraan lain. Perilaku seperti peduli, membantu, berbagi dan relawan dicakup di bawah kategori perilaku prosocial. Perilaku prosocial mungkin berasal dan didorong oleh keprihatinan tentang kesejahteraan orang lain dan hak orang lain.Moralitas didefinisikan sebagai satu standar Umum dan keyakinan tentang benar dan salah. Ciri-ciri seperti kejujuran, kejujuran dan tanggung jawab atas tindakan sendiri jatuh di bawah kategori moralitas. Selain itu, siswa keyakinan tentang perilaku moral dan tidak bermoral mempengaruhi perilaku mereka di sekolah, yang membuat pemahaman mengenai topik ini penting untuk sekarang dan masa depan pendidik.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Perilaku prososial didefinisikan sebagai perilaku diarahkan mempromosikan kesejahteraan lain. Perilaku seperti peduli, membantu, berbagi dan relawan tercakup dalam kategori perilaku prososial. Perilaku prososial mungkin berasal dan dimotivasi oleh kekhawatiran tentang kesejahteraan orang lain dan hak-hak orang lain. Moralitas didefinisikan sebagai standar umum seseorang dan keyakinan tentang benar dan salah. Sifat-sifat seperti kejujuran, keadilan dan tanggung jawab atas tindakan sendiri jatuh di bawah kategori moralitas. Selain itu, keyakinan siswa tentang perilaku moral dan bermoral mempengaruhi perilaku mereka di sekolah, yang membuat pemahaman topik ini penting bagi para pendidik saat ini dan masa depan.