[21] or even on intensively managed

[21] or even on intensively managed turf grass
(150–250 kg of N
min/ha) [24].
Phosphorus is only a little mobile in soil,
especially in the presence of lime; the biggest
losses are caused through soil surface erosion
(runoff). Therefore, accumulation was expected
to take place in the flat paddocks of farm X.
However, in both paddock types A and B, no
accumulation was observed and the phosphorus
content of soil reached medium values for arable
land and pastures, where no adjusting of fertil-ization strategies is recommended [21].
Rotational use enables better management
(e.g., mowing) of the paddock, but is only pos-sible if group size is at least 1,000 hens; other-wise, runs are too narrow for mechanical work.
Separations of runs should not be extended
to the houses, but to a permanently used all-weather run, as established on farm X (Figure
1). This area should be covered with material
that allows the hens to scratch and dust bathe.
Also, it should be possible to clean or replace
the material for optimal hygiene and reduced
nutrient leaching. Inorganic and organic mate-rials, such as pea gravel or wood chips, fulfill
these requirements. Chaffed wood was used in
the present experiment because this material is
usually easily available and because it can be
removed and composted after use. With this
measure, 0.03 to 0.2 kg of Nminand 0.06 to 0.6
kg available PO-P4
/t of chips (DM) would have
been removed from a heavily loaded area and
made available for use in crop production in the
present field trial.
The course of Ascaridia orHeterakisegg ex-cretion in flocks X2 and Y1 exhibited the typical
pattern for untreated flocks [25], characterized
by a sharp increase within 2 to 3 mo and a de-cline to low levels afterward. This reduction is
more pronounced compared with results from
organic farms in Sweden [25] and is most likely
due to a loss of adult worms, which could be
more pronounced in hens exposed to continuous
infection than it has been observed after single
experimental challenge [26]. Worm numbers
and fecal egg counts of flocks X2, Y1, and the
treated flock, Y2, are within the range observed
in layers [6] and higher than those reported from
a Danish study [27] at similar stocking rates.
The finding that worm burdens vary widely be-tween animals in the same flock confirms that,

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

[21] or even on intensively managed turf grass (150–250 kg of Nmin/ha) [24].Phosphorus is only a little mobile in soil, especially in the presence of lime; the biggest losses are caused through soil surface erosion (runoff). Therefore, accumulation was expected to take place in the flat paddocks of farm X. However, in both paddock types A and B, no accumulation was observed and the phosphorus content of soil reached medium values for arable land and pastures, where no adjusting of fertil-ization strategies is recommended [21].Rotational use enables better management (e.g., mowing) of the paddock, but is only pos-sible if group size is at least 1,000 hens; other-wise, runs are too narrow for mechanical work. Separations of runs should not be extended to the houses, but to a permanently used all-weather run, as established on farm X (Figure 1). This area should be covered with material that allows the hens to scratch and dust bathe. Also, it should be possible to clean or replace the material for optimal hygiene and reduced nutrient leaching. Inorganic and organic mate-rials, such as pea gravel or wood chips, fulfill these requirements. Chaffed wood was used in the present experiment because this material is usually easily available and because it can be removed and composted after use. With this measure, 0.03 to 0.2 kg of Nminand 0.06 to 0.6 kg available PO-P4/t of chips (DM) would have telah dihapus dari area berat dimuat dan dibuat tersedia untuk digunakan dalam produksi tanaman di hadir field trial.Tentu Ascaridia orHeterakisegg ex-cretion dalam kawanan X 2 dan Y1 dipamerkan khas pola untuk tidak diobati kawanan [25], ditandai oleh peningkatan tajam dalam 2-3 mo dan de cline rendahnya tingkat sesudahnya. Pengurangan ini lebih jelas dibandingkan dengan hasil dari organik peternakan di Swedia [25] dan kemungkinan karena hilangnya cacing, yang bisa lebih jelas di ayam yang terkena untuk terus-menerus infeksi daripada telah diamati setelah tunggal tantangan eksperimental [26]. Cacing nomor dan menghitung tinja telur dari kawanan X 2, Y1, dan kawanan diobati, Y2, berada dalam jangkauan yang diamati di lapisan [6] dan lebih tinggi daripada yang dilaporkan dari sebuah studi Denmark [27] harga kaus kaki yang serupa. Menemukan bahwa beban cacing bervariasi menjadi-tween hewan di kawanan sama menegaskan bahwa,

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

[21] atau bahkan di dikelola secara intensif rumput rumput
(150-250 kg N
min / ha) [24].
Fosfor hanya seluler sedikit dalam tanah,
terutama di hadapan kapur; terbesar
kerugian yang disebabkan melalui erosi permukaan tanah
(runoff). Oleh karena itu, akumulasi diharapkan
untuk mengambil tempat di padang datar pertanian X.
Namun, dalam kedua jenis paddock A dan B, tidak ada
akumulasi diamati dan fosfor
kandungan tanah mencapai nilai menengah untuk ditanami
tanah dan padang rumput, di mana tidak ada penyesuaian dari fertil . -ization strategi dianjurkan [21]
penggunaan Rotasi memungkinkan manajemen yang lebih baik
(misalnya, memotong) dari paddock, tapi hanya pos-jawab jika ukuran kelompok setidaknya 1.000 ayam; lainnya-bijaksana, berjalan terlalu sempit untuk kerja mekanik.
Talak dari berjalan tidak boleh diperpanjang
ke rumah, tetapi untuk digunakan secara permanen semua cuaca lari, sebagaimana ditetapkan di pertanian X (Gambar
1). Daerah ini harus ditutup dengan bahan
yang memungkinkan ayam untuk menggaruk dan debu mandi.
Juga, itu harus mungkin untuk membersihkan atau mengganti
bahan untuk kebersihan yang optimal dan mengurangi
pencucian hara. Anorganik dan organik pasangan-rial, seperti kacang kerikil atau kayu chip, memenuhi
persyaratan ini. Kayu chaffed digunakan dalam
percobaan ini karena bahan ini
biasanya mudah tersedia dan karena dapat
dihapus dan kompos setelah digunakan. Dengan ini
mengukur, 0,03-0,2 kg Nminand 0,06-0,6
kg tersedia PO-P4
/ t chip (DM) akan
dihapus dari daerah sangat sibuk dan
dibuat tersedia untuk digunakan dalam produksi tanaman di
uji coba lapangan ini.
Kursus dari Ascaridia orHeterakisegg mantan cretion dalam kawanan X2 dan Y1 dipamerkan khas
pola untuk ternak yang tidak diobati [25], yang ditandai
oleh peningkatan tajam dalam waktu 2 sampai 3 bulan dan de-kemerosotan ke tingkat rendah sesudahnya. Penurunan ini
lebih jelas dibandingkan dengan hasil dari
pertanian organik di Swedia [25] dan kemungkinan besar
karena hilangnya cacing dewasa, yang bisa
lebih diucapkan dalam ayam terkena terus menerus
infeksi daripada telah diamati setelah tunggal
tantangan eksperimental [26 ]. Nomor cacing
dan jumlah telur tinja dari ternak X2, Y1, dan
kawanan diobati, Y2, berada dalam kisaran yang diamati
di lapisan [6] dan lebih tinggi dari yang dilaporkan dari
studi Denmark [27] pada tingkat stocking yang sama.
The menemukan cacing yang beban bervariasi hewan secara luas menjadi-tween di kawanan yang sama menegaskan bahwa,