It was the beginning of July, My pa

It was the beginning of July, My parents and I were in a plane heading home from our vacation.
A crew announced the passangers that we were going to land in the airport in a few minutes. While listening to the announcement, I was looking outside throught the window and saw how dark the sky was. It was raining and lightnings sparked here and there.
Suddenly, I felt the plane went bumpy. The impact was low at the beginning, however it gradually became terrible. Everything shook terribly. People started to scream in fear. I hold my parents hands. I heard my Dad was praying while my Mom tried to soothe me.
Fortunately, our plane landed safely at the airport under that extreme weather. I thanked God for saving my parents and I.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Itu awal Juli, orang tua saya dan saya berada di pesawat pulang dari liburan kami. Kru mengumumkan penumpang yang kita akan mendarat di bandara dalam beberapa menit. Saat mendengarkan pengumuman, saya melihat di luar melalui jendela dan melihat bagaimana gelap langit. Itu hujan dan kilat memicu di sana-sini. Tiba-tiba, aku merasa pesawat pergi bergelombang. Dampak pada rendah pada awalnya, namun secara bertahap menjadi mengerikan. Segala sesuatu yang mengguncang sangat. Orang-orang mulai menjerit dalam ketakutan. Saya memegang tangan orang tua saya. Aku mendengar ayah saya berdoa sementara ibuku berusaha menenangkan saya. Untungnya, kami pesawat mendarat dengan selamat di bandara di bawah cuaca yang ekstrim. Saya mengucapkan terima kasih Allah untuk menyelamatkan orang tua saya dan saya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Itu awal Juli, orang tua saya dan saya berada di pesawat menuju rumah dari liburan kami.
Seorang awak mengumumkan penumpang bahwa kami akan mendarat di bandara dalam beberapa menit. Sementara mendengarkan pengumuman, aku melihat di luar pikir jendela dan melihat bagaimana gelap langit. Hujan dan kilat memicu sini dan di sana.
Tiba-tiba, aku merasa pesawat itu bergelombang. Dampaknya adalah rendah di awal, namun berangsur-angsur menjadi mengerikan. Semuanya berguncang sangat. Orang-orang mulai berteriak ketakutan. Saya memegang tangan orang tua saya. Aku mendengar ayah saya sedang berdoa sementara ibu saya mencoba untuk menenangkan saya.
Untungnya, pesawat kami mendarat dengan selamat di bandara di bawah cuaca ekstrim. Saya bersyukur kepada Tuhan karena menyelamatkan orang tua saya dan I.