On the whole, there is a substantia

On the whole, there is a substantial variability in the scope of online service de-livery. Differences between the highest and lowest online service scores and be-tween the four stages of e-service development are considerable, despite pro-gress in a number of areas. A large number of countries fall in the bottom third
of the OSI. Improved access to telecommunication infrastructure has facilitated
e-government development in some cases, but in general the most advanced
countries have continued to outpace the less developed in online service delivery.
Progress in online service delivery is related to income but other factors also
play a role. Although each country faces particular conditions and challenges,
a strong association with GNI can be discerned in the extent of online service
delivery as well as the type of services provided. This finding reaffirms the need
for a close connection between online service strategies, telecommunication in-frastructure, human capacity and other social and economic factors.
Additional investment in telecommunication infrastructure and human capacity
may have the largest proportionate impact and presents the greatest challenge,
at low-income levels where the scarcity of both is most pronounced. Given low
Internet penetration rates and the continuing high cost of access, national coor-dinating authorities in low-income countries can play a valuable role in promot-ing efforts to establish national and regional Internet exchange points, expand
community-level access facilities and introduce forward-looking universal service
policies tailored to background conditions. Top political commitment to online
service delivery as part of a national ICT strategy can be very helpful in this re-spect, alongside consideration of public-private partnerships and other develop-ment financing modalities.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Secara keseluruhan, ada variabilitas yang besar dalam ruang lingkup layanan online de-livery. Perbedaan antara nilai layanan tertinggi dan terendah secara online dan empat tahap perkembangan e-service menjadi-tween cukup besar, meskipun pro-gress di sejumlah daerah. Sejumlah besar negara jatuh ketiga bawah
dari OSI. Peningkatan akses ke infrastruktur telekomunikasi telah memfasilitasi
pengembangan e-government dalam beberapa kasus, tetapi secara umum paling canggih
negara terus melebihi yang kurang berkembang online jasa pengiriman.
Kemajuan dalam pemberian layanan online terkait dengan pendapatan tetapi faktor-faktor lain juga
memainkan peran . Meskipun masing-masing negara menghadapi kondisi tertentu dan tantangan,
hubungan yang kuat dengan GNI dapat dilihat dalam tingkat layanan online
pengiriman serta jenis layanan yang diberikan. Temuan ini menegaskan kembali kebutuhan
untuk koneksi yang erat antara strategi layanan online, telekomunikasi di-frastructure, kapasitas manusia dan faktor-faktor sosial dan ekonomi lainnya.
Penambahan investasi pada infrastruktur telekomunikasi dan kapasitas manusia
mungkin memiliki dampak proporsional terbesar dan menyajikan tantangan terbesar,
pada rendah tingkat -income mana kelangkaan kedua paling diucapkan. Mengingat rendah
tingkat penetrasi internet dan tingginya biaya terus akses, otoritas coor-koordinator yang nasional di negara-negara berpenghasilan rendah dapat memainkan peran berharga dalam upaya promot-ing untuk membangun Internet pertukaran poin nasional dan regional, memperluas
fasilitas akses tingkat masyarakat dan memperkenalkan ke depan pelayanan universal
kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi latar belakang. Komitmen politik atas ke secara online
pelayanan sebagai bagian dari strategi TIK nasional dapat sangat membantu dalam re-spect, bersama pertimbangan kemitraan publik-swasta dan modalitas pembiayaan mengembangkan-ment lainnya.