Dry season coping strategiesMajorit

Dry season coping strategies
Majority of the farmers resorted to scavenging for locally available feed resources
in order to provide feed to their cattle. Feed resources comprised of crop residues
from both organic certified and nonorganic neighbouring farms as well as natural
pastures along the roadside. As a coping strategy for dry season feeding, farmers also
grazed poor forages in swamps and other marginal lands. However, none of the zero
grazing farmers reported grazing their cattle in swamps even during the dry season.
Avoidance of such fodder was probably because swamps are usually grazed
communally and therefore zero-grazing animals risked contracting diseases and
parasites. Alternatively, some of the farmers reportedly sold off some of their animals
as a destocking strategy to ensure optimal feed availability for the most productive
animals in the herd. Buying fodder (i.e. elephant grass) was a major coping strategy
by zero grazing farmers. However, this arrangement is usually constrained by the high
cost of transportation of the fodder and yet farmers will only continue to buy fodder
as long as the dairy enterprise remains profitable.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Strategi-strategi musim kemarauSebagian besar petani terpaksa mengais-ngais sumber daya feed yang tersedia secara lokaluntuk memberikan feed bagi ternak mereka. Pakan sumber daya yang terdiri dari sisa tanamandari kedua organik bersertifikat dan nonorganik peternakan tetangga serta alampadang rumput di pinggir jalan. Sebagai strategi penanggulangan untuk kering musim makan, petani jugamenyerempet forages miskin di daerah rawa dan tanah marjinal lainnya. Namun, tak satu pun dari nolmerumput petani melaporkan merumput ternak mereka di rawa-rawa bahkan selama musim kemarau.Menghindari pakan seperti itu mungkin karena rawa biasanya menyerempetdalam kelompok dan karenanya nol-merumput hewan mempertaruhkan tertular penyakit danparasit. Selain itu, beberapa petani dilaporkan terjual off beberapa hewansebagai strategi destocking untuk memastikan ketersediaan pakan yang optimal untuk yang paling produktifhewan dalam kawanan. Membeli pakan ternak (yaitu Rumput Gajah) adalah strategi utama mengatasioleh petani nol merumput. Namun, pengaturan ini biasanya dibatasi oleh tinggibiaya transportasi pakan dan belum petani hanya akan terus membeli pakan ternakPerusahaan susu masih menguntungkan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Musim strategi mengatasi kering
Sebagian besar petani terpaksa mengais-ngais sumber daya lokal yang tersedia pakan
untuk memberikan pakan ternak mereka. Sumber pakan terdiri dari sisa tanaman
dari kedua peternakan tetangga organik bersertifikat dan non organik serta alam
padang rumput di sepanjang pinggir jalan. Sebagai strategi coping untuk musim kemarau makan, petani juga
merumput hijauan miskin di rawa-rawa dan lahan marjinal lainnya. Namun, tak satu pun dari nol
petani penggembalaan melaporkan merumput ternak mereka di rawa-rawa bahkan selama musim kemarau.
Menghindari makanan seperti itu mungkin karena rawa biasanya menyerempet
komunal dan karena itu nol-merumput hewan mempertaruhkan tertular penyakit dan
parasit. Atau, beberapa dari para petani dilaporkan menjual beberapa hewan mereka
sebagai strategi destocking untuk memastikan ketersediaan pakan yang optimal untuk yang paling produktif
hewan di kawanan. Membeli pakan ternak (yaitu rumput gajah) adalah strategi penanggulangan besar
dengan nol petani penggembalaan. Namun, pengaturan ini biasanya dibatasi oleh tingginya
biaya transportasi pakan ternak dan belum petani hanya akan terus membeli pakan ternak
selama perusahaan susu tetap menguntungkan.