Sources or Causes of Frustration ↓F

Sources or Causes of Frustration ↓

Following are the main sources or causes of frustration :-

Environment : The workplace environment and natural environment both may frustrate the employees. For example, there may be break down in machinery, no canteen facilities, a wet rainy day or a hot sunny day may prevent the employees to perform their duties efficiently.
Co-workers : Co-workers may be a major source of frustration. They may place barriers in the way of goal attainment by delaying work, withholding work inputs, poor presentation of work, affecting its quality, etc.
Employee Himself : The employee himself is rarely recognised as a source of frustration. The employee may set higher goals than his abilities.
Management : Management may act as the source of frustration, they may block the promotion of an employee due to change in organisation's promotional policies.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sumber atau penyebab frustrasi ↓Berikut adalah sumber utama atau menyebabkan frustrasi:- Lingkungan: Lingkungan tempat kerja dan lingkungan alam dapat menggagalkan karyawan. Misalnya, mungkin ada istirahat turun mesin, tidak ada fasilitas kantin, hari hujan basah atau hari yang panas dapat mencegah karyawan untuk melakukan tugas-tugas mereka secara efisien. Rekan kerja: Rekan kerja mungkin menjadi sumber utama frustrasi. Mereka mungkin menempatkan hambatan dalam cara pencapaian tujuan dengan kerja menunda-nunda pekerjaan, pekerjaan masukan, pemotongan miskin presentasi kerja, mempengaruhi kualitas, dll. Karyawan sendiri: Karyawan sendiri jarang diakui sebagai sumber frustasi. Karyawan dapat menetapkan tujuan yang lebih tinggi daripada kemampuannya. Manajemen: Manajemen dapat bertindak sebagai sumber frustrasi, mereka mungkin memblokir promosi karyawan karena terhadap perubahan dalam kebijakan promosi organisasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sumber atau Penyebab Frustrasi ↓ Berikut ini adalah sumber utama atau penyebab frustrasi: - Lingkungan: Lingkungan kerja dan lingkungan alam baik dapat menggagalkan karyawan. Sebagai contoh, mungkin ada memecah di mesin, tidak ada fasilitas kantin, hari hujan basah atau hari yang cerah panas dapat mencegah karyawan untuk melakukan tugas mereka secara efisien. Co-pekerja: Co-pekerja mungkin menjadi sumber utama frustrasi. Mereka dapat menempatkan hambatan di jalan pencapaian tujuan dengan menunda pekerjaan, menahan input kerja, miskin presentasi kerja, mempengaruhi kualitas, dll Karyawan sendiri: Karyawan sendiri jarang diakui sebagai sumber frustrasi. Karyawan dapat menetapkan tujuan yang lebih tinggi daripada kemampuannya. Manajemen: Manajemen dapat bertindak sebagai sumber frustrasi, mereka dapat menghalangi promosi seorang karyawan karena perubahan dalam kebijakan promosi organisasi.