[Subaru: No, it just wasn’t happeni

[Subaru: No, it just wasn’t happening]

[Emilia: Oh… Oh well, I guess that was to be expected. When Beatrice hides using ‘Door Crossing’, I guess there’s no way to find her. Neither Ram nor I have managed to meet her after all, so…]

[Subaru: Ehm, actually, I did manage to find her. But she was, how should I say this… I guess she was in a bad mood, a bit mopey… Anyway, I wasn’t able to get an answer from her. Stupid, right?]

[Emilia: You… found her?]

Having thought that he’d never been able to make contact with her in the first place, Emilia’s eyes widened in astonishment. A bit surprised by her reaction, Subaru let out an “Ah?” and nodded his head.

[Emilia: I’ve been thinking this for a while, but… You and Beatrice are actually really close, aren’t you?]

Emilia murmured in a low voice, lightly touching her lower lip with her finger as though pondering something.

In response, Subaru put on his best disapproving frown, working hard to further improve the expression that was shaping his face into something no one could misinterpret.

[Subaru: Me and Beako, friends? Please… She’s like my arch-nemesis, ever since the moment we met. The first time we met she sucked out all of my Mana you know!? I don’t think there’s enough time left in the world for that horrible first impression to go away!]

[Emilia: Even though you made up with Julius? After all that happened between you? Subaru you’re like this sometimes, being stubborn in a reeeaally meaningless way]

[Subaru: Being meaninglessly stubborn is the measure of a man! I’m the kind of guy who continues to carry around that kind of stupid idea, even though I know it’s a bunch of crap. Plus, I HAVEN’T made up with Julius. I, hate, that guy, FOR-EH-VAR]

[Emilia: Sure, sure]

Emilia lightly brushed aside his disingenuous objections with a small laugh. Seeing this, Subaru screwed up his face to show his dissatisfaction. However, on the inside, he just felt relieved that the subject had been laid to rest.

He still hadn’t had time to process his conversation with Beatrice. The sad expression on her face at the very end, he had no idea of how to even begin to make sense of it.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

[Subaru: Tidak, hal itu tidak terjadi]

[Emilia: Oh ... Oh well, saya kira itu yang diharapkan. Ketika Beatrice menyembunyikan menggunakan 'Pintu Crossing', saya kira tidak ada cara untuk menemukannya. Ram dan tidak pula saya telah berhasil menemuinya setelah semua, jadi ...]

[Subaru: Ehm, sebenarnya, aku berhasil menemukannya. Tapi dia, bagaimana saya harus mengatakan ini ... Saya kira dia dalam mood yang buruk, sedikit mopey ... Pokoknya, aku tidak bisa mendapatkan jawaban dari dia. Bodoh, benar]?

[Emilia:? Anda ... menemukannya]

Setelah berpikir bahwa ia tidak akan pernah bisa melakukan kontak dengan dia di tempat pertama, mata Emilia melebar heran. Sedikit terkejut dengan reaksinya, Subaru mengeluarkan sebuah "Ah?" Dan mengangguk kepalanya.

[Emilia: Saya sudah berpikir ini untuk sementara waktu, tapi ... Anda dan Beatrice sebenarnya sangat dekat, bukan?]

Emilia gumam suara rendah, ringan menyentuh bibir bawah dengan jarinya seakan merenungkan sesuatu.

sebagai tanggapan, Subaru mengenakan nya setuju cemberut terbaik, bekerja keras untuk lebih meningkatkan ekspresi yang membentuk wajahnya menjadi sesuatu tidak ada yang bisa salah menafsirkan.

[ Subaru: Me dan Beako, teman-teman? Silahkan ... Dia seperti saya arch-nemesis, sejak saat kami bertemu. Pertama kali kami bertemu dia tersedot keluar semua Mana saya Anda tahu !? Saya tidak berpikir ada cukup waktu tersisa di dunia untuk itu kesan pertama yang mengerikan untuk pergi]!

[Emilia: Meskipun Anda dibuat dengan Julius? Setelah semua yang terjadi di antara Anda? Subaru Anda seperti ini kadang-kadang, keras kepala dengan cara reeeaally berarti]

[Subaru: Menjadi sia keras kepala adalah ukuran manusia! Aku tipe orang yang terus membawa sekitar semacam itu ide yang bodoh, meskipun saya tahu itu omong kosong. Plus, saya BELUM dibuat dengan Julius. Aku, kebencian, pria itu, FOR-EH-VAR]

[Emilia: Tentu, tentu]

Emilia ringan menepis keberatan jujur dengan tertawa kecil. Melihat ini, Subaru kacau wajahnya menunjukkan ketidakpuasannya. Namun, di dalam, ia hanya merasa lega bahwa subjek telah diletakkan untuk beristirahat.

Dia masih tidak punya waktu untuk memproses percakapannya dengan Beatrice. Ekspresi sedih di wajahnya di akhir, dia tidak tahu bagaimana bahkan mulai membuat rasa itu.