ITHIN THE AMERICAN businesscommunit

ITHIN THE AMERICAN business
community a multitude of process
improvement champions are
vying for leadership attention.
Each champion advocates the
adoption of his or her improvement
methodology in your organization. Almost all
plead that if you adopt their specific tools or follow
a specific way of thinking, all your business problems
will be solved.
After listening to multiple champions advocate
their special methodology, how do you choose
what will be best for your situation? What methodology
fits the culture of your organization?
Many process improvement methodologies
appear to conflict with each other or at least downplay
the contribution of other
methodologies. This montage of
tools and philosophies creates the
illusion of conflicting strategies.
In this article, I will discuss the
basics of the three improvement
methodologies and present a model
to help you understand their concepts
and effects and similarities
and differences. Table 1 describes
the essence of each methodology.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

ITHIN bisnis Amerikamasyarakat banyak prosesperbaikan pemenangbersaing untuk perhatian kepemimpinan.Juara setiap pendukungadopsi nya perbaikanmetodologi dalam organisasi Anda. Hampir semuamengaku bahwa jika Anda mengadopsi mereka alat khusus atau ikuticara berpikir, semua masalah bisnis Anda yang spesifikakan dipecahkan.Setelah mendengarkan beberapa advokat juarametodologi khusus mereka, bagaimana Anda pilihapa yang akan terbaik untuk situasi Anda? Metodologi apasesuai budaya organisasi Anda?Banyak proses perbaikan metodologikonflik dengan satu sama lain atau setidaknya mengecilkankontribusi lainmetodologi. Ini montasealat dan filsafat menciptakanilusi strategi bertentangan.Dalam artikel ini, saya akan membahasdasar-dasar dari tiga perbaikanmetodologi dan modeluntuk membantu Anda memahami konsep merekadan efek dan persamaandan perbedaan. Tabel 1 menjelaskanesensi dari setiap metodologi.