Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Lama waktu yang lalu di Jawa Barat, tinggal seorang gadis cantik bernama Dayang Sumbi. Dia juga adalah pintar dan cerdas. Keindahan dan kecerdasan membuat seorang pangeran dari Kerajaan surgawi Kahyangan keinginan dirinya sebagai istri. Pangeran meminta izin dari ayahnya menikah dengan Dayang Sumbi. Orang-orang dari Kahyangan tidak dapat hidup berdampingan dengan manusia, tetapi ayahnya yang disetujui dengan satu syarat, bila mereka punya anak, Pangeran akan berubah menjadi anjing. Pangeran diterima kondisi.Mereka menikah dan hidup bahagia di hutan sampai Dayang Sumbi melahirkan bayi laki-laki. Sang Pangeran kemudian berubah menjadi seekor anjing bernama Tumang. Anak mereka bernama Sangkuriang. Ia adalah sangat cerdas dan tampan seperti ayahnya. Setiap hari, ia diburu hewan dan mencari buah-buahan untuk makan. Suatu hari, ketika ia berburu, Sangkuriang sengaja membunuh Tumang. Panahnya merindukan rusa ia penargetan dan memukul Tumang sebaliknya. Ia pulang dan memberitahu ibunya tentang anjing. "Apa?" Dayang Sumbi sangat terkejut. Didorong oleh kesedihan dan kemarahan, Dia menyambar alat tenun dan memukul kepala Sangkuriang dengan itu. Dayang Sumbi yang begitu sedih; Dia tidak memperhatikan Sangkuriang dan mulai menangis.Sangkuriang merasa sedih dan juga bingung. Bagaimana bisa ibunya yang mencintai anjing lebih dari dia? Sangkuriang kemudian memutuskan untuk pergi dari rumah mereka dan pergi pada perjalanan. Di pagi hari, Dayang Sumbi akhirnya berhenti menangis. Dia mulai merasa lebih baik, jadi dia pergi untuk menemukan Sangkuriang. Tetapi anaknya tidak ada di mana dapat ditemukan. Dia tampak di mana-mana tapi masih tidak bisa menemukannya. Akhirnya, dia pulang dengan apa-apa. Dia merasa lelah. Dia jatuh tertidur, dan dalam mimpinya, ia bertemu dengan suaminya. "Dayang Sumbi, jangan sedih. Pergi mencari tubuh saya di hutan dan mendapatkan jantung. Rendam dengan air dan penggunaan air untuk mandi, dan Anda akan tampak muda selamanya,"sahut sang Pangeran dalam mimpinya. Setelah mandi dengan air digunakan untuk merendam anjing jantung, Dayang Sumbi tampak lebih indah dan lebih muda.Dan waktu terus berlalu. Sangkuriang perjalanannya berhenti di desa dan bertemu dan jatuh cinta dengan seorang gadis cantik. Dia tidak menyadari bahwa desa kelahirannya dan gadis yang indah adalah ibunya sendiri, Dayang Sumbi. Cinta mereka tumbuh dan ia bertanya kepada gadis untuk menikah dengannya. Suatu hari, Sangkuriang sedang berburu. Dia meminta Dayang Sumbi untuk memperbaiki serban di kepalanya. Dayang Sumbi adalah terkejut ketika ia melihat bekas luka di kepalanya di tempat yang sama dimana dia, tahun yang lalu, Sangkuriang terkena di kepala.Setelah laki-laki muda kiri, Dayang Sumbi berdoa untuk bimbingan. Setelah berdoa, dia menjadi yakin bahwa pemuda memang anaknya hilang. Dia menyadari bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk mencegah Sangkuriang menikahinya. Tapi dia tidak ingin mengecewakan Dia dengan membatalkan perkawinan. Jadi, meskipun dia setuju untuk menikahi Sangkuriang, dia akan melakukannya hanya dengan syarat bahwa ia memberikan dirinya dengan danau dan membangun sebuah perahu yang indah, Semua dalam satu malam.Sangkuriang menerima syarat tersebut tanpa keraguan. Ia menghabiskan masa mudanya belajar seni magis. Setelah matahari terbenam, Sangkuriang pergi ke bukit. Kemudian dia menelepon sekelompok Jin untuk membangun sebuah bendungan di sekitar Sungai Citarum. Kemudian, ia memerintahkan Jin untuk menebang pohon-pohon dan membangun sebuah perahu. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang dan hamba-hambaNya Jin hampir selesai perahu.Dayang Sumbi, yang telah telah mengintip dia, menyadari bahwa Sangkuriang akan memenuhi syarat yang dia telah menetapkan. Dayang Sumbi segera bangun semua wanita di desa dan meminta mereka untuk gelombang syal merah panjang. Semua wanita di desa itu melambaikan tangan syal merah, membuatnya tampak seolah-olah fajar melanggar. Tertipu oleh, ayam berkokok dan petani bersiap untuk sebuah hari baru.Sangkuriang Jin pelayan segera menjatuhkan pekerjaan mereka dan berlari untuk penutup dari matahari, yang mereka takut. Sangkuriang tumbuh marah. Dengan semua kemarahan, dia menendang perahu belum selesai. Kapal terbang dan mendarat di sebuah lembah. Perahu yang kemudian menjadi gunung, Gunung Tangkuban Perahu (Tangkuban berarti menengadah atau terbalik, dan Perahu berarti perahu). Dengan kekuatan-Nya, ia menghancurkan bendungan. Air dikeringkan dari Danau menjadi sebuah dataran yang luas dan saat ini menjadi sebuah kota bernama Bandung (dari kata Bendung, yang berarti Dam).
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
