The principles were not directly im

The principles were not directly imported
from any Western democracy (1970, 107).
Moreover, Park portrays his military coup as an extension of the
“unique” Donghak ideology, handed down to posterity through the
March First Independence Movement of 1919, the April Revolution of
1960, and his own “May Military Revolution” (Park 1970).
130 KOREA JOURNAL / SUMMER 2004
As I have already noted, official recognition continues to this
day, although the state is careful to downplay the antigovernment
dimensions of the movement. In a telling anecdote, Song (1999, 158)
describes the efforts of villagers in Gongsam, Jeolla-do province, to
erect a stone monument to commemorate the one hundredth
anniversary of the Donghak Revolution. He notes that the government,
“ . . . initially uneasy about the political symbolism behind the
peasant war, . . . persuaded the villagers to drop their plan” (Song
1999, 158). However, when it became apparent that the villagers
planned to go ahead with construction anyway, the government coopted
the project and played down the antigovernment aspect of the
uprisings.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Prinsip-prinsip tidak langsung diimpordari setiap demokrasi Barat (1970, 107).Selain itu, Park menggambarkan nya kudeta militer sebagai perluasan dari"unik" Donghak ideologi, diturunkan kepada anak-cucu melaluiMaret pertama gerakan kemerdekaan 1919, revolusi Apriltahun 1960, dan sendiri "mungkin militer Revolusi" (Park 1970).130 KOREA JURNAL / MUSIM PANAS 2004Seperti telah saya catat, terus pengakuan resmi inihari, meskipun negara berhati-hati untuk mengecilkan antigovernmentdimensi dari gerakan. Dalam anekdot mengatakan, lagu (1999, 158)menggambarkan upaya penduduk desa di Gongsam, Provinsi Jeolla-do, untukmendirikan sebuah monumen batu untuk memperingati seperseratusperingatan Revolusi Donghak. Dia mencatat bahwa pemerintah,"... awalnya gelisah tentang perlambangan politik di belakangpetani perang,... membujuk para penduduk desa untuk menjatuhkan rencana mereka "(lagutahun 1999, 158). Namun, ketika menjadi jelas bahwa penduduk desadirencanakan untuk pergi ke depan dengan konstruksi saja, pemerintah cooptedproyek dan diputar ke bawah aspek antigovernmentpemberontakan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Prinsip-prinsip tidak langsung diimpor
dari demokrasi Barat (1970, 107).
Selain itu, Taman menggambarkan kudeta militer sebagai perpanjangan dari
"unik" Donghak ideologi, diturunkan kepada anak cucu melalui
Gerakan Kemerdekaan Pertama Maret 1919, Revolusi April
1960, dan sendiri "Mei Revolusi Militer" (Taman 1970).
130 KOREA JURNAL / SUMMER 2004
Seperti yang telah saya mencatat, pengakuan resmi terus ini
hari, meskipun negara adalah berhati-hati untuk mengecilkan antipemerintah
dimensi gerakan. Dalam sebuah anekdot mengatakan, Lagu (1999, 158)
menjelaskan upaya desa di Gongsam, Jeolla-do provinsi, untuk
mendirikan sebuah monumen batu untuk memperingati seperseratus
ulang tahun Revolusi Donghak. Dia mencatat bahwa
pemerintah, ". . . awalnya gelisah tentang simbolisme politik di balik
perang petani,. . . membujuk warga desa untuk menjatuhkan rencana mereka "(Lagu
1999, 158). Namun, ketika menjadi jelas bahwa penduduk desa
berencana untuk pergi ke depan dengan konstruksi pula, pemerintah terkooptasi
proyek dan mengecilkan aspek anti pemerintah dari
pemberontakan.