Jokowi was known as a local leader

Jokowi was known as a local leader who was reachable and friendly, paying attention
on detailed conditions in the city (BBC Indonesia, 2011; Tempo, 2008). For example, he
inspected every corner in the city to observe the problems at the grass-root level, or
widely called blusukhan. His staff accompanied him during these visits, so that they
could learn together and identify carefully the ongoing problems. As his subordinates
said, ‘Mr. Mayor was always open to start discussions and communication’. A department
head also mentioned, ‘Mr. Jokowi not only gives commands, but also goes along
with us’. He acted as the role model for his subordinates by showing how to learn and
interact with local people, and motivating his subordinates to continuously perform this
learning process. In the beginning, the department heads found it difficult to follow
Jokowi’s leadership style. After a short term of habituation, they became used to Jokowi’s
approach when dealing with local problems. In this process, they were given responsibilities
to perform tasks and to initiate coordination with other departments.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jokowi dikenal sebagai pemimpin lokal yang ramah, dan terjangkau membayar perhatianpada kondisi rinci di kota (BBC Indonesia, 2011; Tempo, 2008). Sebagai contoh, iadiperiksa setiap sudut di kota untuk mengamati masalah di tingkat akar rumput, ataubanyak disebut blusukhan. Stafnya mendampinginya dalam kunjungan ini, jadi bahwa merekabisa belajar bersama dan hati-hati mengidentifikasi masalah yang sedang berlangsung. Bawahanberkata, 'Mr Walikota adalah selalu terbuka untuk memulai diskusi dan komunikasi'. Departemenkepala juga disebutkan, ' Mr Jokowi tidak hanya memberikan perintah, tetapi juga berjalan di sepanjangdengan kami. Dia bertindak sebagai model peran untuk bawahannya dengan menunjukkan cara belajar danberinteraksi dengan masyarakat lokal, dan memotivasi bawahannya untuk terus melakukan iniproses pembelajaran. Pada awalnya, kepala Departemen menemukan sulit untuk mengikutiGaya kepemimpinan Jokowi's. Setelah jangka pendek habituasi, mereka menjadi digunakan untuk Jokowi'spendekatan ketika berhadapan dengan masalah-masalah lokal. Dalam proses ini, mereka diberi tanggung jawabuntuk melakukan tugas-tugas dan melakukan koordinasi dengan departemen lain.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jokowi dikenal sebagai pemimpin lokal yang terjangkau dan ramah, memperhatikan
kondisi rinci di kota (BBC Indonesia, 2011; Tempo, 2008). Misalnya, ia
diperiksa setiap sudut di kota untuk mengamati masalah di tingkat akar rumput, atau
secara luas disebut blusukhan. Stafnya menemaninya selama kunjungan ini, sehingga mereka
bisa belajar bersama dan mengidentifikasi dengan seksama masalah yang sedang berlangsung. Seperti bawahannya
berkata, 'Mr. Walikota selalu terbuka untuk memulai diskusi dan komunikasi '. Sebuah departemen
kepala juga menyebutkan, 'Mr. Jokowi tidak hanya memberikan perintah, tetapi juga sejalan
dengan kami '. Dia bertindak sebagai panutan bagi bawahannya dengan menunjukkan cara belajar dan
berinteraksi dengan orang-orang lokal, dan memotivasi bawahannya untuk terus melakukan ini
proses pembelajaran. Pada awalnya, kepala departemen merasa sulit untuk mengikuti
gaya kepemimpinan Jokowi ini. Setelah jangka pendek pembiasaan, mereka menjadi digunakan untuk Jokowi ini
pendekatan ketika berhadapan dengan masalah-masalah lokal. Dalam proses ini, mereka diberi tanggung jawab
untuk melakukan tugas dan untuk memulai koordinasi dengan departemen lain.