2.2. Electronic Filing SystemThe IR

2.2. Electronic Filing System
The IRB has launched electronic filing or electronic filing system in the year of 2004. It refers to a system that covers the use of
Internet technologies and Worldwide Web (WWW). Electronic filing is capable to integrate all processes starting from the process of
tax preparation, tax filing and tax payment (Mansor, Jamal & Ismail, 2010).This implementation is aimed to increase revenue
collection by improving taxpayer services. With the new system, taxpayers can complete the forms and provide needed payment
details online instead of sending them by mail or taking them to a tax office (worldbank.org, 2014).E-filing delivers many aspects of
“convenience” to taxpayers at which it is not available through traditional channels (Azmi&Kamarulzaman, 2010). It is able to
increase convenience, speeds up refunds and payment and lower processing costs. E-Filing does not consume paper as a medium as
tax returns will be sent directly online, and data is transferred into the agencies’ computer systemautomatically(AbdMansor, Jamal
and Ismail, 2010).
Although e-filing is able to overcome manual filing problems, the percentage of usage is still low. Prior research by Lai, Siti
Normala&AhamedKameel (2004), states that the electronic filing may offer to improve administrative compliance efficiency.
However, the benefits gained may be obstructed by tax payer’s unwillingness to accept and use the available electronic services.
Besides that, research by Lai, Sheikh Obid and Meera (2004) found that taxpayers have strong usage intention on e-filing but they are
distrustful on the security of the e-filing system. The low acceptance rate of e-filing motivates many researchers to study on
compliance costs under the e-filing system as compared to the manual paper filing (Ibrahim & Pope, 2011). There are also prior
studies by Hung, Chang and Yu (2006) in Taiwan, which found that perceived usefulness, ease of use, perceived risk, trust,
compatibility, external influences, interpersonal influence, self-efficacy, and facilitating condition were significant determiners of
taxpayer’s acceptance on online filing. On the other hand, research in United States by Carter et.al (2011) found that trust factors were
significant determinant of e-filing intention (Ibrahim, 2012).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

2.2. Electronic Filing System
The IRB telah meluncurkan pengajuan elektronik atau sistem pengarsipan elektronik pada tahun 2004. Hal ini mengacu pada sistem yang mencakup penggunaan
teknologi Internet dan World Wide Web (WWW). Pengajuan elektronik mampu mengintegrasikan semua proses mulai dari proses
persiapan pajak, pelaporan pajak dan pembayaran pajak (Mansor, Jamal & Ismail, 2010) .Ini pelaksanaan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan
koleksi dengan meningkatkan pelayanan wajib pajak. Dengan sistem baru, wajib pajak dapat menyelesaikan bentuk dan memberikan pembayaran diperlukan
rincian secara online daripada mengirim mereka melalui surat atau membawa mereka ke kantor pajak (worldbank.org 2014) .e-filing memberikan banyak aspek
"kenyamanan" kepada wajib pajak di yang tidak tersedia melalui saluran tradisional (Azmi & Kamarulzaman, 2010). Hal ini dapat
meningkatkan kenyamanan, mempercepat pengembalian uang dan pembayaran dan biaya pengolahan yang lebih rendah. E-Filing tidak mengkonsumsi kertas sebagai media sebagai
pajak akan dikirim langsung online, dan data ditransfer ke komputer lembaga 'systemautomatically (AbdMansor, Jamal
dan Ismail, 2010).
Meskipun e-filing mampu mengatasi masalah pengarsipan manual , persentase penggunaan masih rendah. Sebelum penelitian oleh Lai, Siti
Normala & AhamedKameel (2004), menyatakan bahwa pengajuan elektronik mungkin menawarkan untuk meningkatkan efisiensi kepatuhan administrasi.
Namun, manfaat yang diperoleh dapat terhalang oleh keengganan wajib pajak untuk menerima dan menggunakan layanan elektronik yang tersedia.
Selain itu, penelitian lai, Sheikh Obid dan Meera (2004) menemukan bahwa wajib pajak memiliki niat penggunaan kuat pada e-filing tetapi mereka
tidak percaya pada keamanan sistem e-filing. Tingkat penerimaan yang rendah e-filing memotivasi banyak peneliti untuk mempelajari tentang
biaya kepatuhan di bawah sistem e-filing dibandingkan dengan pengajuan kertas user (Ibrahim & Paus, 2011). Ada juga sebelum
studi oleh Hung, Chang dan Yu (2006) di Taiwan, yang menemukan bahwa dirasakan kegunaan, kemudahan penggunaan, persepsi risiko, kepercayaan,
kompatibilitas, pengaruh eksternal, pengaruh interpersonal, self-efficacy, dan kondisi memfasilitasi berada penentu yang signifikan dari
penerimaan wajib pajak pada pengajuan online. Di sisi lain, penelitian di Amerika Serikat oleh Carter et.al (2011) menemukan bahwa faktor kepercayaan yang
penentu yang signifikan dari e-filing niat (Ibrahim, 2012).