Kami dapat menunjukkan bahwa Jokowi dan pejabat setempat menunjukkan pemahaman mereka
tentang karakteristik sosial-budaya masyarakat Jawa, khususnya Surakartans, dan
menggunakan ini sebagai dasar untuk merumuskan strategi komunikasi. Saat dikonfirmasi melalui
beberapa wawancara, setidaknya ada tiga nilai filosofis Jawa dieksploitasi. The
filsafat pertama adalah Uwong nguwongke, atau memanusiakan manusia, filosofi
diabaikan dalam proyek relokasi lainnya. Filosofi kedua adalah bahwa orang harus menganggap
orang Jawa baik untuk 'menjinakkan' mereka (orangutan Jawa kalau dipangku Terus lamalama
mati). Dua budaya menjadi dasar untuk perawatan para pejabat daerah terhadap
vendor, yang terbukti menjadi pendekatan yang efektif. Asosiasi PKL
juga mengakui kemanjuran pendekatan ini, seperti yang ditunjukkan oleh salah satu
anggota,
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
