Ratu Bagus Kuning dan Siluman KeraPada masa Kesultanan Palembang, seki terjemahan - Ratu Bagus Kuning dan Siluman KeraPada masa Kesultanan Palembang, seki Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

Ratu Bagus Kuning dan Siluman KeraP


Ratu Bagus Kuning dan Siluman Kera

Pada masa Kesultanan Palembang, sekitar abad ke-16, di wilayah Batanghari Sembilan mulai masuk penyebar agama Islam. Salah satu diantaranya adalah seorang perempuan yang dianggap suci bernama Bagus Kuning. Konon, ia adalah salah satu murid dari sembilan wali di Pulau Jawa yang dikenal dengan nama Walisongo.Kehadirannya di Palembang adalah untuk menyebarkan agama Islam.

Perjalanan menuju Palembang tentu saja tidak mudah. Banyak halangan dan rintangan yang harus ia hadapi dan atasi. Demikian pula dengan ajaran yang disampaikannya, tidak begitu saja diterima oleh penduduk setempat. Bahkan ia sering harus bertarung dan siap mengorbankan jiwanya demi menyebarkan ajaran Rasulullah. Beruntunglah dia memiliki bekal kepandaian yang cukup hebat untuk membela diri sehingga banyak musuh yang dapat ditaklukkan dan turut memeluk agama Islam.

Ketika Bagus Kuning memasuki wilayah perairan Batanghari, ia pun harus berhadapan dengan para pendekar setempat yang berilmu tinggi. Namun ia tetap menghadapinya dengan sabar dan memantapkan keyakinannya bahwa cukuplah Allah SWT pelindung dan penolong baginya. Pada akhirnya ia mampu menaklukkan para pendekar di wilayah batanghari ini, konon ada 11 penghulu yang dipercaya masyarakat sebagai pengikut setia Bagus Kuning, yaitu Penghulu Gede, Datuk Buyung, Kuncung Emas, Panglima Bisu, Panglima Api, Syekh Ali Akbar, Syekh Maulana Malik Ibrahim, Syekh Idrus, Putri Kembang Dadar, Putri Rambut Selako, dan Bujang Juaro.

Setelah mampu menguasai wilayah Batanghari, Bagus Kuning dan anak buahnya pun memasuki tengah kota Palembang. Kemudian mereka singgah di bagian hulu kota yang sekarang dikenal dengan nama Plaju. Di tempat ini mereka mendapati suatu dataran rendah yang ditumbuhi pohon-pohon besar yang rindang dan teduh. Mereka pun beristirahat dengan nyaman.

Setelah bermalam barulah Bagus Kuning menyadari tempat tersebut bukanlah tempat yang aman. Tempat yang berada di tepia sungai Musi itu ternyata merupakan kerajaan Siluman Kera. Para siluman kera di tempat ini tampaknya merasa terganggu dengan kedatangan rombongan Bagus Kuning dan mencoba untuk menakut-nakuti.

“Maaf, kami tidak bermaksud untuk mengganggu. Kami hanya menumpang singgah untuk melepas lelah karena kami lihat tempat ini cukup indah dan nyaman,” berkata Bagus Kuning kepada rombongan siluman kera.

Namun, para siluman kera tidak mau tahu. Mereka mengancam akan membunuh rombongan Bagus Kuning jika mereka tidak mau pergi meninggalkan wilayah kekuasaan siluman kera ini.

“Kami mendengar bahwa kalian adalah para penyebara ajaran Islam, pantang bagi kami untuk melepaskan kalian karena itu sama saja kami membantu kalian!", ucap Raja Siluman Kera.

Tampaknya percekcokan antara Bagus Kuning dan Raja Siluman tak dapat dielakkan lagi dan keduanya sama-sama tidak mau mengalah. Akhirnya pertarunganpun tak dapat terhindarkan lagi. Mereka dan pasukannya masing-masing saling menyerang dan saling adu kekuatan.

“Hai Raja Siluman Kera, aku tidak mau mengorbankan banyak teman-temanku hanya untuk menghadapimu. Sebagai pemimpin disini aku ingin mengajukan sebuah perjanjian kepadamu, jika aku kalah menghadapi satu lawan satu makan aku akan tunduk kepadamu. Sebaliknya, jika kau yang ku kalahkan maka kau harus tunduk kepadaku!’’ tantang Bagus Kuning.

“Tidak masalah bagiku, hai Bagus Kuning! Hai rakyatku, kalianlah saksi atas perjanjian ini yang mana jika aku dapat dikalahkan oleh perempuan ini maka aku dan juga kalian harus tunduk dan patuh terhadap manusia perempuan ini. Bahkan jika kau menang hai Bagus Kuning maka akan ku angkat kau sebagai ratu kami.” Balas Raja Siluman Kera dengan nada yang agak meremehkan.

Para siluman kera pun segara menepi untuk memberi ruang para Raja mereka. Demikian pula para pengikut Bagus Kuning yang juga menepi sambil terus melafalkan doa-doa keselamatan dan kemenangan bagi mereka.

Pertarungan akhirnya dimulai. Bumi bagaikan bergetar, pohon-pohon pun bergoyang bagikan diayun-ayun angin besar, suara gemuruh mengiringi pertarungan ini tapi tak ada angin. Ini semua karena kesaktian Raja Siluman dan kekuatan karomah Bagus Kuning. Kedua-duanya adalah orang yang memiliki kekuatan yang sangat hebat dan seimbang sehingga keduanya susah untuk merubuhkan musuh masing-masing.

Setelah beberapa lama, sejak pertarungan yang dimulai pagi hari kini matahari pun telah berdiri tegak menyinari dengan teriknya akhirnya nampak jualah siapa yang bakal menjadi pemenang dalam pertarungan ini. Beberapa kali Raja Siluman Kera terbanting keras. Darahpun banyak keluar dari mulut dan hidungnya. Napasnya pun makin tersengal-sengal dan wajahnya pucat. Namun sesekali ia masih dapat membalas dengan usahanya yang sangat berat. Tapi karena kondisinya yang cukup parah setelah mendapatkan terjangan maut dari Bagus Kuning ia pun roboh dan sang Raja Siluman kera ini mengaku kalah (menyerah).

“Baiklah Bagus Kuning, hamba mengaku kalah, hamba menyerah. Kami semua takluk padamu.” Kata Raja Siluman kera dengan lanta
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Ratu Bagus Kuning dan Siluman KeraPada masa Kesultanan Palembang, sekitar abad ke-16, di wilayah Batanghari Sembilan mulai masuk penyebar agama Islam. Salah satu diantaranya adalah diangkat perempuan yang dianggap suci bernama Bagus Kuning. Konon, ia adalah salah satu murid dari sembilan wali di Pulau Jawa yang dikenal dengan nama Walisongo.Kehadirannya di Palembang adalah untuk menyebarkan agama Islam.Sajak suara Palembang tentu saja tidak mudah. Banyak halangan dan rintangan yang harus ia hadapi dan atasi. Demikian pula dengan ajaran yang disampaikannya, tidak begitu saja diterima oleh penduduk setempat. Bahkan ia sering harus bertarung dan siap mengorbankan jiwanya demi menyebarkan ajaran Rasulullah. Beruntunglah dia memiliki bekal kepandaian yang cukup hebat untuk membela diri sehingga banyak musuh yang dapat ditaklukkan dan turut memeluk agama Islam.Ketika Bagus Kuning memasuki wilayah perairan Batanghari, ia pun harus berhadapan dengan para pendekar setempat yang berilmu tinggi. Namun ia tetap menghadapinya dengan sabar dan memantapkan keyakinannya bahwa cukuplah Allah SWT pelindung dan penolong baginya. Pada akhirnya ia mampu menaklukkan para pendekar di wilayah batanghari ini, konon ada 11 penghulu yang dipercaya masyarakat sebagai pengikut setia Bagus Kuning, berlaku Penghulu Gede, Datuk Buyung, Kuncung Emas, Panglima Bisu, Panglima Api, Syekh Ali Akbar, Syekh Maulana Malik Ibrahim, Syekh Idrus, Putri Kembang Dadar, Putri Rambut Selako, dan Bujang Juaro.Setelah mampu menguasai wilayah Batanghari, Bagus Kuning dan anak buahnya pun memasuki tengah kota Palembang. Kemudian terjadi mereka singgah di bagian hulu kota yang sekarang dikenal dengan nama Plaju. Di tempat ini mereka mendapati suatu dataran rendah yang ditumbuhi pohon-pohon besar yang rindang dan teduh. Mereka pun beristirahat dengan nyaman.Setelah bermalam barulah Bagus Kuning menyadari tempat tersebut bukanlah tempat yang aman. Tempat yang saat di tepia sungai Musi itu ternyata likuid kerajaan Siluman Kera. Para siluman kera di tempat ini tampaknya merasa terganggu dengan kedatangan rombongan Bagus Kuning dan mencoba untuk menakut-nakuti."Maaf, kami tidak bermaksud untuk mengganggu. Kami hanya menumpang singgah untuk melepas lelah karena kami lihat tempat ini cukup indah dan nyaman,"kesulitan Bagus Kuning kepada rombongan siluman kera.Namun, para siluman kera tidak mau tahu. Mereka mengancam akan membunuh rombongan Bagus Kuning jika mereka tidak mau pergi meninggalkan wilayah kekuasaan siluman kera ini."Kami mendengar bahwa kalian adalah para penyebara ajaran Islam, pantang bagi kami untuk melepaskan kalian karena itu sama saja kami membantu kalian!" ucap memperlihatkan Raja Siluman Kera.Tampaknya percekcokan antara Bagus Kuning dan Raja Siluman tak dapat dielakkan lagi dan keduanya sama-sama tidak mau mengalah. Akhirnya pertarunganpun tak dapat terhindarkan lagi. Mereka dan pasukannya masing-masing saling menyerang dan saling adu kekuatan memanfaatkan."Hai Raja Siluman Kera, aku tidak mau mengorbankan banyak teman-temanku hanya untuk menghadapimu. Sebagai pemimpin disini aku ingin mengajukan membahas perjanjian kepadamu, jika aku kalah menghadapi satu lawan satu makan aku akan tunduk kepadamu. Sebaliknya, jika kau yang ku kalahkan maka kau harus tunduk kepadaku!'' tantang Bagus Kuning."Tidak masalah bagiku, hai Bagus Kuning! Hai rakyatku, kalianlah saksi atas perjanjian ini yang mana jika aku dapat dikalahkan oleh perempuan ini maka aku dan juga kalian harus tunduk dan patuh terhadap manusia perempuan ini. Bahkan jika kau menang hai Bagus Kuning maka akan ku MITUTOYO kau sebagai ratu kami." Balas Raja Siluman Kera dengan nada yang agak meremehkan.Para siluman kera pun segara menepi untuk memberi ruang para Raja mereka. Demikian pula para pengikut Bagus Kuning yang juga menepi sambil terus melafalkan doa-doa keselamatan dan kemenangan bagi mereka.Musuh akhirnya dimulai. Bumi Geik bergetar, pohon-pohon pun bergoyang bagikan diayun-ayun angin besar, suara gemuruh mengiringi musuh ini tapi tak ada angin. Ini semua karena kesaktian Raja Siluman dan kekuatan memanfaatkan karomah Bagus Kuning. Kedua-duanya adalah orang yang memiliki kekuatan memanfaatkan yang sangat hebat dan seimbang sehingga keduanya susah untuk merubuhkan musuh masing-masing.Setelah beberapa lama, sejak musuh yang dimulai pagi hari kini matahari pun tlah berdiri tegak menyinari dengan teriknya akhirnya nampak jualah siapa yang bakal menjadi pemenang hanya berselang dalam musuh ini. Beberapa kali Raja Siluman Kera terbanting keras. Darahpun banyak keluar dari mulut dan hidungnya. Napasnya pun makin tersengal-sengal dan wajahnya pucat. Namun sesekali ia masih dapat membalas dengan usahanya yang sangat berat. Tapi karena kondisinya yang cukup parah setelah mendapatkan terjangan maut dari Bagus Kuning ia pun roboh dan sang Raja Siluman kera ini mengaku kalah (menyerah)."Baiklah Bagus Kuning, hamba mengaku kalah, hamba menyerah. Kami semua takluk padamu." Kata Raja Siluman kera dengan lanta
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!

Ratu Bagus Kuning Dan Siluman Kera

PADA masa Kesultanan Palembang, Sekitar Abad ke-16, di Wilayah Batanghari Sembilan Mulai MASUK penyebar agama Islam. Salah Satu diantaranya Adalah Seorang Perempuan Yang dianggap suci Bernama Bagus Kuning. Konon, besarbesaran Adalah shalat Satu murid Dari sembilan wali di Pulau Jawa Yang dikenal DENGAN nama di Walisongo.Kehadirannya di Palembang Adalah untuk review menyebarkan agama Islam.

Perjalanan Menuju Palembang tentu Saja TIDAK Mudah. Banyak halangan Dan rintangan Yang Harus besarbesaran Hadapi Dan atasi. Demikian pula DENGAN Ajaran Yang disampaikannya, TIDAK Begitu Saja diterima Oleh Penduduk setempat. Bahkan besarbesaran Sering Harus bertarung Dan Siap mengorbankan jiwanya demi menyebarkan Ajaran Rasulullah. Beruntunglah dia memiliki Bekal kepandaian Yang Cukup Hebat untuk review membela Diri sehingga Banyak Musuh Yang can be ditaklukkan Dan Turut Memeluk agama Islam.

Ketika Bagus Kuning memasuki wilâyah perairan Batanghari, besarbesaran pun Harus berhadapan DENGAN para pendekar setempat Yang berilmu Tinggi. Namun besarbesaran Tetap menghadapinya DENGAN sabar Dan memantapkan keyakinannya bahwa Cukuplah Allah SWT Pelindung Dan penolong baginya. PADA akhirnya besarbesaran Mampu menaklukkan para pendekar di wilâyah Batanghari Penyanyi, konon ADA 11 penghulu Yang dipercaya 'masyarakat sebagai Pengikut setia Bagus Kuning, Yaitu Penghulu Gede, Datuk Buyung, Kuncung Emas, Panglima Bisu, Panglima Api, Syekh Ali Akbar, Syekh Maulana Malik Ibrahim, Syekh Idrus, Putri Kembang Dadar, Putri Rambut Selako, Dan Bujang juaro.

Penghasilan kena pajak Mampu Menguasai wilâyah Batanghari, Bagus Kuning Dan Anak buahnya pun memasuki Tengah Kota Palembang. Kemudian mereka Singgah di Bagian hulu kota Yang Sekarang dikenal DENGAN nama di Plaju. Di Tempat Penyanyi mereka mendapati Suatu dataran randah Yang ditumbuhi pohon-pohon gede Yang Rindang Dan teduh. Mereka pun beristirahat DENGAN Nyaman.

Penghasilan kena pajak bermalam barulah Bagus Kuning menyadari Tempat tersebut bukanlah Tempat Yang Aman. Tempat Yang berada di tepia sungai Musi ITU Ternyata merupakan Kerajaan Siluman Kera. Para siluman kera di Tempat Penyanyi tampaknya merasa terganggu DENGAN Kedatangan Rombongan Bagus Kuning Dan Mencoba untuk review menakut-nakuti.

"Maaf, kami TIDAK bermaksud untuk review mengganggu. Kami Hanya menumpang Singgah untuk review melepas Lelah KARENA Kami lihat Tempat Penyanyi Cukup Indah Dan Nyaman, "Berkata Bagus Kuning ditunjukan kepada Rombongan Kera siluman.

Namun, para siluman kera TIDAK mau industri tahu. Mereka mengancam akan membunuh Rombongan Bagus Kuning JIKA mereka TIDAK mau Pergi Meninggalkan wilâyah Kekuasaan siluman kera Penyanyi.

"Kami mendengar bahwa Kalian Adalah para penyebara Ajaran Islam, pantang Bagi Kami untuk review melepaskan Kalian KARENA ITU sama Saja Kami membantu Kalian!", Ucap Raja Siluman Kera .

Tampaknya percekcokan ANTARA Bagus Kuning Dan Raja Siluman tak can be dielakkan Lagi Dan keduanya sama-sama TIDAK mau mengalah. Akhirnya pertarunganpun tak can be terhindarkan Lagi. Mereka Dan pasukannya masing-masing saling Menyerang Dan saling adu kekuatan.

"Hai Raja Siluman Kera, Aku Tidak mau mengorbankan Banyak teman-temanku hanya untuk menghadapimu. Sebagai Pemimpin disini Aku Ingin mengajukan SEBUAH perjanjian Kepadamu, JIKA aku Kalah Menghadapi Satu Lawan Satu Makan aku akan tunduk Kepadamu. Sebaliknya, Jika Kau Yang ku kalahkan Maka Kau Harus tunduk kepadaku! '' Tantang Bagus Kuning.

"TIDAK masalah Bagiku, hai Bagus Kuning! Hai rakyatku, kalianlah Saksi differences perjanjian Penyanyi Yang mana JIKA aku can be dikalahkan Oleh Perempuan Penyanyi Maka aku dan also Kalian Harus tunduk Dan Patuh Terhadap Manusia Perempuan Penyanyi. Bahkan Jika Kau Menang hai Bagus Kuning Maka akan ku Angkat Kau sebagai ratu Kami. "Balas Raja Siluman Kera DENGAN nada Yang Agak meremehkan.

Para siluman kera pun segara menepi untuk review Memberi Ruang para Raja mereka. Demikian pula para Pengikut Bagus Kuning Yang also menepi Sambil Terus melafalkan doa-doa Keselamatan Dan Kemenangan Bagi mereka.

Pertarungan akhirnya dimulai. Bumi Bagaikan bergetar, pohon-pohon pun Bergoyang bagikan diayun-ayun angin gede, Suara Gemuruh mengiringi Pertarungan Penyanyi Tapi Tak ADA angin. Penyanyi Semua Karena kesaktian Raja Siluman Dan kekuatan karomah Bagus Kuning. Kedua-duanya Adalah orangutan Yang memiliki kekuatan Yang Sangat Hebat Dan Seimbang sehingga keduanya susah untuk review merubuhkan Musuh masing-masing.

Penghasilan kena pajak beberapa lama, sejak Pertarungan Yang dimulai pagi hari kini matahari pun has Berdiri Tegak menyinari DENGAN teriknya akhirnya Nampak jualah siapa Yang bakal Menjadi Pemenang hearts Pertarungan Penyanyi. Beberapa Kali Raja Siluman Kera terbanting keras. Darahpun Banyak Keluar Dari Mulut Dan hidungnya. Napasnya pun makin tersengal-sengal Dan wajahnya pucat. Namun sesekali besarbesaran Masih can be membalas DENGAN usahanya Yang Sangat Berat. TAPI KARENA kondisinya Yang Cukup Parah Penghasilan kena pajak get terjangan maut Dari Bagus Kuning besarbesaran pun roboh Dan menyanyikan Raja Siluman Kera Penyanyi Mengaku Kalah (Menyerah).

"Baiklah Bagus Kuning, hamba Mengaku Kalah, hamba Menyerah. Kami SEMUA takluk padamu. "Kata Raja Siluman Kera DENGAN lanta
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: