Quality"Quality is job one!" is a r

Quality

"Quality is job one!" is a rallying point not only for Ford Motor Corporation but for many resurging U.S. businesses as well. Since the 1950s, two U.S. management experts have fostered a worldwide emphasis on quality in manufacturing. W Edwards Deming and 1. M. Juran's messages were first embraced by Japanese managers, whose quality consciousness led to global dominance in several industries including automobile, TV, audio equipment,
and electronic components manufacturing. Deming summarizes his approach in 14 now well-known points:

1. Create constancy of purpose
2. Adopt the new philosophy
3. Cease dependence on mass inspection to achieve quality
4. End the practice of awarding business on price tag alone. Instead, minimize total cost, often accomplished by working with a single supplier
5. Improve constantly the system of production and service
6. Institute training on the job
7. Institude leadership
8. Drive out fear
9. Breakdown barriers between departments
10. Eliminate slogan, exhortations, and numerical targets
11. Eliminate work standards (quotas) and management by objective
12. Remove barriers that rob workers, engineers, and managers of their right to pride of workmanship
13. Institude a vigorous program of education and self-improvement
14. Put everyone in the company to work to accomplish the transformation


Beginning in the late 1980 firms in the US responded aggressively. The new philosophy is that quality should be the norm. For example, Motorolas 1993 production goal was 60 or fewer defects per every billion components that it manufactures. Managers who emphasize quality have even created their own jargon.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kualitas"Kualitas adalah pekerjaan satu!" adalah titik teriakan tidak hanya untuk Ford Motor Corporation tetapi untuk banyak resurging US bisnis juga. Sejak 1950-an, dua ahli manajemen AS telah memupuk di seluruh dunia penekanan pada kualitas manufaktur. W Edwards Deming dan 1. M. Juran pesan pertama yang dianut oleh Manajer Jepang, kualitas kesadaran yang menyebabkan dominasi global di beberapa industri, termasuk peralatan audio mobil, TV,dan komponen elektronik yang manufaktur. Deming meringkas pendekatannya terhadap 14 poin sekarang terkenal:1. Buat keteguhan tujuan2. mengadopsi filosofi baru3. berhenti ketergantungan pada massa inspeksi untuk mencapai kualitas4. mengakhiri praktek pemberian bisnis pada tag harga sendirian. Sebaliknya, meminimalkan biaya total, sering dicapai dengan bekerja sama dengan pemasok tunggal5. meningkatkan terus-menerus sistem produksi dan layanan6. Institut pelatihan di tempat kerja7. Institude kepemimpinan8. mengusir rasa takut9. rincian hambatan antara Departemen10. menghilangkan slogan, nasihat, dan target numerik11. menghilangkan pekerjaan standar (kuota) dan manajemen dengan tujuan12. menghilangkan hambatan yang merampok pekerja, insinyur dan manajer hak mereka untuk bangga pengerjaan13. Institude kuat program pendidikan dan perbaikan diri14. Letakkan semua orang dalam perusahaan untuk bekerja keras untuk mencapai transformasiDimulai pada akhir tahun 1980 perusahaan di Amerika Serikat menanggapi secara agresif. Filosofi baru adalah bahwa kualitas harus menjadi norma. Sebagai contoh, Motorolas 1993 produksi tujuan adalah Cacat 60 atau lebih sedikit per setiap komponen miliar yang diproduksinya. Manajer yang menekankan kualitas bahkan menciptakan jargon mereka sendiri.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kualitas "Kualitas adalah tugas satu!" adalah titik kumpul tidak hanya untuk Ford Motor Corporation tapi bagi banyak resurging bisnis di Amerika Serikat juga. Sejak tahun 1950-an, dua ahli manajemen AS telah membantu perkembangan penekanan di seluruh dunia pada kualitas di bidang manufaktur. W Edwards Deming dan Juran 1. pesan M. itu pertama kali dianut oleh manajer Jepang, yang kualitasnya kesadaran menyebabkan dominasi global dalam beberapa industri termasuk otomotif, TV, peralatan audio, dan komponen elektronik manufaktur. Deming merangkum pendekatan di 14 poin sekarang terkenal: 1. Buat keteguhan tujuan 2. Mengadopsi filosofi baru 3. Hentikan ketergantungan pada inspeksi massal untuk mencapai kualitas 4. Mengakhiri praktek pemberian bisnis pada tag harga saja. Sebaliknya, meminimalkan biaya total, sering dilakukan dengan bekerja sama dengan pemasok tunggal 5. Meningkatkan terus-menerus sistem produksi dan pelayanan 6. Pelatihan Institute pada pekerjaan 7. Kepemimpinan institude 8. Mengusir ketakutan 9. Hambatan Breakdown antar departemen 10. Menghilangkan slogan, desakan, dan target numerik 11. Hilangkan standar kerja (kuota) dan manajemen dengan tujuan 12. Menghilangkan hambatan yang merampok pekerja, insinyur, dan manajer dari hak mereka untuk kebanggaan pengerjaan 13. Institude program yang kuat pendidikan dan perbaikan diri 14. Masukan semua orang di perusahaan untuk bekerja untuk mencapai transformasi Dimulai pada akhir 1980 perusahaan di Amerika Serikat merespon agresif. Filsafat baru adalah bahwa kualitas harus menjadi norma. Sebagai contoh, Motorolas 1993 tujuan produksi adalah 60 atau lebih sedikit cacat per setiap miliar komponen yang diproduksinya. Manajer yang menekankan kualitas bahkan telah menciptakan jargon mereka sendiri.