The young man looked at his reflect

The young man looked at his reflection in the mirror. His clothes were ironed and well-cleaned, he was dressed to impress yet he felt
he still looked too average and unattractive. He needed to look his best, Handsome, Well-mannered and of course the most
important Wealthy. His palms were sweaty and a headache was surely to ensue as he pondered as to what else to wear to be able to
look perfect. Perfection he whispered thinking about his girlfriend. He still had a hard time finding why such a perfect, kind, sweet
and absolutely beautiful girl chose him as her boyfriend.
He was average and never considered himself handsome. His face was too small and one side look feminine while the other looked
manly. His body wasn't that perfect either since of course he was still developing at his tender teen age, constantly growing. Money
wasn't something him and his parents had. They didn't live poorly but sometimes just got barely by and they had a few debts.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

pemuda menatap bayangannya di cermin. pakaiannya disetrika dan baik-dibersihkan, ia berpakaian mengesankan namun ia merasa
dia masih tampak terlalu rata-rata dan tidak menarik. dia harus melihat yang terbaik, tampan, sopan dan tentu saja yang paling penting
kaya. telapak tangannya berkeringat dan sakit kepala itu pasti untuk terjadi saat ia merenungkan untuk apa lagi memakai dapat
terlihat sempurna.kesempurnaan bisiknya memikirkan pacarnya. ia masih memiliki waktu sulit menemukan mengapa seperti sempurna, baik,
manis dan gadis benar-benar indah memilih dia sebagai pacarnya.
dia rata-rata dan tidak pernah menganggap dirinya tampan. wajahnya terlalu kecil dan satu sisi terlihat feminin sementara yang lain tampak
jantan.tubuhnya tidak sempurna baik karena tentu saja dia masih berkembang pada usia remaja yang lembut, terus berkembang.
uang bukanlah sesuatu yang dia dan orangtuanya. mereka tidak hidup buruk tapi kadang-kadang hanya mendapat hampir oleh dan mereka memiliki utang beberapa.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pemuda melihat bayangannya di cermin. Pakaiannya itu disetrika dan baik dibersihkan, dia berpakaian untuk mengesankan namun ia merasa
dia masih tampak terlalu rata-rata dan tidak menarik. Dia yang diperlukan untuk melihat yang terbaik, tampan, berpenampilan menarik dan tentu saja yang paling
penting kaya. Nya palms berkeringat dan sakit kepala yang pasti akan berlangsung sebagai ia merenungkan tentang apa yang lain untuk memakai mampu
terlihat sempurna. Kesempurnaan ia berbisik berpikir tentang pacarnya. Ia masih memiliki waktu sulit menemukan sebabnya yang sempurna, jenis, manis
dan benar-benar indah gadis memilih dia sebagai pacar nya.
dia rata-rata dan tidak pernah menganggap dirinya tampan. Wajahnya terlalu kecil dan satu sisi terlihat feminin sementara yang lain tampak
jantan. Tubuhnya tidak itu sempurna baik karena tentu saja ia masih berkembang di usia remaja tender, terus berkembang. Uang
wasn't sesuatu dia dan orangtuanya telah. Mereka tidak hidup buruk tetapi kadang-kadang hanya mendapat hampir oleh dan mereka mempunyai beberapa utang.