[FIGURE 3 OMITTED]Figures 5 and 6 p

[FIGURE 3 OMITTED]

Figures 5 and 6 plot variations in the normalized fracture toughness and bending strength of composites with the cross-linking density of the matrix resins. In Fig. 5, the normalized fracture toughness is positive within the cross-linking densities that range from stoichiometric conditions of 2740 mol/[m.sup.3] to approximately 2000 mol/[m.sup.3], and negative below the cross-linking density of 2000 mol/[m.sup.3]. Especially, the composite with cross-linking density of 2490 mol/[m.sup.3], which was slightly lower than that with stoichiometric curing, had maximum fracture toughness. In Fig. 6, the normalized bending strength was slightly positive in the same region of cross-linking density, from 2740 to 2000 mol/[m.sup.3], and negative below the other region. Therefore, the epoxy resin was reinforced by adding nanosilica particles to the fine network structures of matrix resins having high cross-linking densities near the stoichiometric conditions of 2740-2000 mol/[m.sup.3], and the particles reduced the fracture toughness and strength of matrix resins having rough networks below 2000 mol/[m.sup.3].

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

[GAMBAR 3 DIHILANGKAN]Angka 5 dan 6 plot variasi ketangguhan menormalkan fraktur dan membungkuk kekuatan komposit dengan kepadatan cross-linking resin matriks. Dalam gambar 5, ketangguhan menormalkan fraktur positif dalam kepadatan cross-linking yang berkisar dari kondisi stoikiometri 2740 mol/[m.sup.3] untuk sekitar 2000 mol/[m.sup.3], dan negatif di bawah kepadatan cross-linking 2000 mol/[m.sup.3]. Terutama, komposit dengan pembentukan ikatan Hotel kepadatan 2490 mol/[m.sup.3 pertautan di peta silang], yang ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan stoikiometri pengobatan, telah maksimum fraktur ketangguhan. Pada gambar 6, kekuatan membungkuk menormalkan adalah sedikit positif di wilayah yang sama dari pembentukan ikatan Hotel kepadatan, dari 2740 untuk 2000 mol/[m.sup.3 pertautan di peta silang], dan negatif di bawah wilayah lain. Oleh karena itu, epoxy resin diperkuat dengan menambahkan partikel nanosilica ke struktur jaringan baik-baik saja matriks resin memiliki kepekatan tinggi cross-linking dekat kondisi stoikiometri 2740-2000 mol/[m.sup.3], dan partikel berkurang fraktur ketangguhan dan kekuatan dari matriks resin memiliki kasar jaringan di bawah 2000 mol/[m.sup.3].

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

[GAMBAR 3 dihilangkan]

Gambar 5 dan 6 variasi plot ketangguhan patah dinormalisasi dan kekuatan lentur komposit dengan kepadatan silang dari resin matriks. Pada Gambar. 5, ketangguhan patah normalisasi positif dalam kepadatan silang yang berkisar dari kondisi stoikiometri dari 2740 mol / [m3] sekitar 2000 mol / [m3], dan negatif di bawah silang kepadatan 2.000 mol / [m3]. Terutama, komposit dengan kerapatan silang 2.490 mol / [m3], yang sedikit lebih rendah dari itu dengan curing stoikiometri, memiliki ketangguhan patah maksimum. Pada Gambar. 6, kekuatan lentur yang dinormalisasi sedikit positif di kawasan yang sama kepadatan cross-linking, 2740-2000 mol / [m3], dan negatif di bawah wilayah lainnya. Oleh karena itu, resin epoxy diperkuat dengan menambahkan partikel nanosilica ke struktur jaringan halus dari resin matriks memiliki kepadatan silang tinggi dekat kondisi stoikiometri dari 2740-2000 mol / [m3], dan partikel mengurangi ketangguhan patah dan kekuatan resin matriks memiliki jaringan yang kasar di bawah 2000 mol / [m3].