Background: Birth weight is an important determinant of child survival terjemahan - Background: Birth weight is an important determinant of child survival Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

Background: Birth weight is an impo

Background: Birth weight is an important determinant of child survival and development. It is also a subject
of clinical and epidemiological investigations. This study was planned to fi nd out the epidemiological factors
associated with low birth weight (LBW) among institutional deliveries so that suitable recommendation can be
made to prevent LBW.
Objectives: The present study was therefore undertaken to fi nd out some maternal factors that may have
their association, if any with LBW.
Materials and Methods: This cross-sectional study was carried out at tertiary care hospital among 350
mothers delivering live born neonate in study place. All babies were weighed within 24 hours after the birth.
The babies were weighed on beam type weighing machine up to 20 g accuracy. LBW was defi ned as a birth
weight of
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Background: Birth weight is an important determinant of child survival and development. It is also a subjectof clinical and epidemiological investigations. This study was planned to fi nd out the epidemiological factorsassociated with low birth weight (LBW) among institutional deliveries so that suitable recommendation can bemade to prevent LBW.Objectives: The present study was therefore undertaken to fi nd out some maternal factors that may havetheir association, if any with LBW.Materials and Methods: This cross-sectional study was carried out at tertiary care hospital among 350mothers delivering live born neonate in study place. All babies were weighed within 24 hours after the birth.The babies were weighed on beam type weighing machine up to 20 g accuracy. LBW was defi ned as a birthweight of <2500 gram. All mothers were examined and interviewed within 24 hours after delivery and fi ndingswere recorded. The analysis was done using Epi Info package.Results: In this study, 40.0% mothers delivered LBW babies. Findings indicate that gestational age less than37 weeks (76.5%), maternal age less than 20 years (58.5%), irregular antenatal checkup (70.5%), mother’sheight less than 150 cm (68.5%), mother’s weight less than 50 kg (76.1%), hemoglobin less than 10 gm/dl(60.5%), severe physical work (78%), and tobacco chewing (58.5%) are signifi cant determinants of LBW.Conclusion: Our study indicates that gestational age, maternal age, regular antenatal checkup, mother’sheight, mother’s weight, anemia, physical work, and tobacco chewing are signifi cant determinants of LBW.Prevalence of LBW can be reduced by increasing the gestational age, regular antenatal checkup, balanceddiet during antenatal period, adequate rest during antenatal period, and avoiding the tobacco chewing.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
Latar Belakang: Berat badan lahir merupakan faktor penentu penting dari kelangsungan hidup dan perkembangan anak. Ini juga merupakan subjek
penyelidikan klinis dan epidemiologis. Penelitian ini direncanakan untuk fi nd keluar faktor epidemiologi
terkait dengan berat badan lahir rendah (BBLR) antara kelahiran di lembaga sehingga rekomendasi yang sesuai dapat
dilakukan untuk mencegah BBLR.
Tujuan: Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk fi nd beberapa faktor ibu yang mungkin memiliki
asosiasi mereka, jika ada dengan BBLR.
Bahan dan Metode: Penelitian cross-sectional ini dilakukan di rumah sakit perawatan tersier antara 350
ibu memberikan neonatus hidup lahir di tempat penelitian. Semua bayi ditimbang dalam waktu 24 jam setelah melahirkan.
Bayi-bayi ditimbang pada jenis balok berat mesin hingga 20 g akurasi. BBLR adalah defi ned sebagai kelahiran
berat <2500 gram. Semua ibu diperiksa dan diwawancarai dalam waktu 24 jam setelah melahirkan dan fi temuan
dicatat. Analisis dilakukan dengan menggunakan Epi Info paket.
Hasil: Dalam penelitian ini, 40,0% ibu melahirkan bayi BBLR. Temuan menunjukkan bahwa usia kehamilan kurang dari
37 minggu (76,5%), usia ibu kurang dari 20 tahun (58,5%), pemeriksaan teratur antenatal (70,5%), ibu
tinggi kurang dari 150 cm (68,5%), berat badan ibu kurang dari 50 kg (76,1%), hemoglobin kurang dari 10 gm / dl
(60,5%), pekerjaan fisik yang berat (78%), dan mengunyah tembakau (58,5%) merupakan penentu cant signifikan BBLR.
Kesimpulan: Studi kami menunjukkan bahwa usia kehamilan, usia ibu , pemeriksaan rutin kehamilan, ibu
tinggi, berat ibu, anemia, pekerjaan fisik, dan mengunyah tembakau merupakan penentu cant signifikan BBLR.
Prevalensi BBLR dapat dikurangi dengan meningkatkan usia kehamilan, pemeriksaan antenatal yang teratur, seimbang
diet selama periode antenatal, istirahat yang cukup selama periode antenatal, dan menghindari mengunyah tembakau.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: